blank
Solidaritas warga Dusun Rowosari dan Slamet Desa Meteseh Boja Kendal, berbagi ke warga terdampak banjir di Demak dengan mengirim logistik dan pakaian pantas pakai, di di Desa Loireng, Kecamatan Sayung Kabupaten Demak Jawa Tengah, Rabu 27 Maret 2024. (Foto: Dok)

DEMAK (SUARABARU.ID) – Berbagi untuk warga terdampak banjir di Kabupaten Demak Jawa Tengah, solidaritas warga Dusun Rowosari dan Slamet Desa Meteseh Boja Kendal, mengirim logistik dan pakaian pantas pakai, Rabu 27 Maret 2024.

Salah satu sasaran untuk pendistribusian logistik ditujukan di desa yang masih terdampak banjir, yakni Desa Loireng Kecamatan Sayung.

Saat pengiriman logistik tersebut, ratusan warga mulai dari anak-anak hingga orangtua masih di pengungsian selama kurang lebih 2 pekan.

Penyerahan logistik secara seremoni diserahkan oleh Ketua Panitia Penggalangan Dana, Imroatun Jamila kepada Kepala Desa Loireng, Ibu Tika, didampingi sekretaris desa setempat. Penyerahan bantuan turut diantar dan disaksikan Bapak Kristiawan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak.

Sebelumnya, tim relawan dilepas oleh Kepala Desa Meteseh, Sisyanto, dari Dusun Rowosari.

Adapun, dana yang terkumpul dari penggalangan dana mencapai Rp 30.268.500. Selain uang, dikirimkan pula pakaian pantas pakai puluhan kardus.

Seluruh dana dibelanjakan dalam bentuk barang untuk keperluan dapur umum dan kebutuhan sehari-hari.

“Selain itu, dari pihaknya, bantuan juga mendapat tambahan dari gerakan serupa di Dusun Slamet sebanyak Rp6.514.856,00 dan belasan dus pakaian bekas,” ujarnya.

Imroatun menjelaskan, penggalangan dana terselenggara atas gotong royong warga dalam tajuk “Penggalangan Dana Rowosari Peduli” sejak Sabtu, 23 Maret 2024.

Seluruh elemen masyarakat mulai dari ketua RT, ketua RW. 05 Dusun Rowosari, kadus Rowosari, Ibu-ibu PKK Dusun Slamet, Karangtaruna, Remaja Masjid, Remaja Gereja, Komunitas PSHT.

Imroatun berharap, upaya penggalangan dana yang dilakukan agaknya mampu meringankan beban saudara-saudara warga di Demak yang terdampak bencana banjir.

Banjir Masih Menggenang

Sementara itu, Koordinator Lapangan Penggalangan Donasi, Kasno, menambahkan, untuk menuju ke lokasi tempat pengungsian warga di Desa Loireng, rombongan harus melewati jalan yang kanan kirinya sawah yang telah menjadi rawa.

Sepanjang jalan yang dilalui juga masih tergenang air setinggi ban mobil.

“Di perkampungan juga masih banyak rumah yang tergenang air di bawah lutut. Sebagian lain sudah tidak tergenang air dan masih proses bersih-bersih,” ujar Kasno yang juga Kepala Dusun Rowosari.

Di lokasi acara, rombongan juga mengadakan trauma healing untuk rehabilitasi pascabencana bagi anak-anak. Mengingat, selama dua pekan anak-anak terisolasi dengan kehidupan pada umumnya dan berada dalam satu area bersama banyak orang. Anak-anak diajak bercerita, bernyanyi, dan membaca surat-surat pendek. Usai bermain bersama, anak-anak diberi aneka jajanan.

“Kondisi mereka (para pengungsi-Red) cukup memprihatinkan. Kami berharap dengan kegiatan seperti ini dapat semakin meningkatkan respons sosial dan sedikit bisa meringankan beban saudara-saudara kita yang terkena bencana,” harapnya.

Sementara, Kepala Desa Meteseh, Sisyanto, berharap, aksi solidaritas yang dilakukan warganya bisa menginspirasi warga yang lain di mana pun berada. Sebab, dalam situasi bencana seperti yang terjadi di Demak ini, seberapapun bantuan akan sangat bermakna bagi warga terdampak.

“Saya juga berterima kasih pada segenap inisiator kegiatan serta para relawan atas curahan tenaga dan pikirannya sehingga bisa terwujud aksi kemanusiaan semacam ini,” katanya.

Diaz Aza