blank
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman bersama para petani di Kendal. Foto: Sapawi

KENDAL (SUARABARU.ID)-Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman bersama rombongan melakukan kunjungan kerja ke Dusun Persilan Desa Turunrejo, Kecamatan Brangsong untuk melihat kondisi lahan pertanian yang terendam banjir, Jumat (22/03/2024).

Dengan didampingi Sekretaris Daerah(Sekda) Kendal, Sugiono, Kapolres Kendal, AKBP Feria Kurniawan, Dandim 0715/ Kendal Letkol Infanteri Ely Purwadi, dan pejabat lain, mereka bertemu dengan para petani yang sejak lama menunggu kedatangannya.

Andi Amran Sulaiman menyampaikan, hari ini pihaknya mendatangkan alat panen untuk memanen tanaman padi siap panen yang terendam hampir satu Minggu.

Di hadapan para petani terdampak banjir ini, dia juga akan memberikan bantuan benih padi dan mengganti padi yang terendam air kepada pemiliknya.

“Selain itu, kami juga akan memberikan solusi permanen yakni bantuan lima unit pompa air, agar jika suatu saat ada kejadian seperti ini bisa segera ditanggulangi oleh kelompok taninya,”kata Andi Amran Sulaiman.

Kemudian, lanjut Andi Amran Sulaiman, BNPB akan membuatkan hujan modifikasi untuk memindahkan hujan ke tempat lain.

Tak hanya itu saja, dia juga akan memberikan alat mesin pertanian, untuk digunakan oleh petani yang ada di Dusun Percilan Desa Turunrejo.

Mentan menyampaikan, bahwa pemerintah akan menaikan kuota pupuk yang dulunya 4, 7 juta ton, nanti akan menjadi 9, 5 juta ton atau naik menjadi 100 persen agar kelangkaan pupuk tidak terjadi lagi.

“Permintaan petani itu sederhana, yakni pupuk terjamin dan harga juga terjamin, pasti mereka tetap akan produksi atau bertani. Petani itu pahlawan pangan kita, tanpa pangan, negara bakal tidak ada,”ujarnya.

Salah satu petani bernama Nurudin(65) warga Dusun Persilan, Desa Turunrejo, Kecamatan Brangsong mengaku bersyukur jika tanaman padi miliknya yang terendam banjir ini akan diganti.

Karena jika tidak diganti, dia akan rugi puluhan juta rupiah, karena tanaman padi miliknya ini, ditanam di atas lahan sekitar 9, 7 hektar.

“Biasanya, jika normal tidak kebanjiran, hasil panen padi bisa mencapai tujuh hingga delapan ton beras,”kata Nurudin.

Namun lanjut Nurudin, karena saat ini tanaman padi miliknya terendam banjir, hasil panennya akan berkurang lebih dari 50 persen, itu pun belum tentu juga, karena bulir padinya sekarang sudah berubah warna coklat kehitaman, yang diduga sudah mulai membusuk.

“Ya intinya saya dan petani lain mengucapkan terima kasih kepada Menteri Pertanian dan semua pihak yang akan membantu kesulitan petani khususnya petani Dusun Persilan, Desa Turunrejo, Kecamatan Brangsong,”ungkapnya.

Sapawi