blank
Seorang ibu di desa Dorang yg tetap sabar mengais padi yg sudah roboh (foto: Nur Salim)

JEPARA (SUARABARU. ID) – Pendataan seluruh tanaman padi  yang puso akibat banjir di Kabupaten Jepara telah selesai dilakukan. Setidaknya ada 1.795 ha tanaman padi yang puso  di  8 kecamatan dan tersebar di 54 desa. Kerugian petani ditaksir mencapai Rp. 43,67 miliar. Sebab tanaman padi tersebut sebagian besar telah siap panen.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kabid Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Jepara Dian Satriadi yang dikonfirmasi SUARABARU. ID Jumat (22/3-2024) menyusul telah selesainya pendataan seluruh areal tanaman padi terdampak banjir di Jepara.

Ia juga menjelaskan, wilayah kecamatan terdampak banjir yang paling luas adalah wilayah Kalinyamatan yang terdiri dari 9 desa dengan luas 555 ha. Kemudian kecamatan Pecangaan kerusakan tanaman padi mencapai 367 ha yang ada di 8 desa. Sedangkan kecamatan Kedung yang terdiri dari 9 desa luas kerusakan tanaman padi mencapai 296 ha.

Berikutnya 14 desa di wilayah kecamatan Welahan dengan luas kerusakan tanaman padi 283 ha dan Kecamatan Mayong 95 ha yang tersebar di 5 desa. Untuk kecamatan Mlonggo berada di satu desa yaitu Karanggondang dengan luas 5 ha, dan Kecamatan Tahunan tercatat di 3 desa dengan luas 16 ha.

Saat ini menurut Dian Satriadi sedang berproses untuk menentukan puso oleh Tim Tim Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Provinsi Jawa Tengah bersama dan dibantu Tim DKPP dan PPL setempat. Berdasarkan data itu DKPP Jepara akan mengajukan permohonan ke Distanbun Provinsi Jateng dan Kementan RI untuk mendapatkan bantuan benih padi guna penanaman berikutnya.

Hadepe – Sindi Novitasari