Amir Machmud NS
Di Basah Musim
basah hari mengurung hati bimbang
di keremangan sisa malam
bayangan apakah itu
: yang bergerak ragu
melangkah satu-satu
mengayun rupa-rupa rasa
kusambut di tepi gerimis
kudekap tanpa ragu
menelusup ke seutuh waktuku.
(10-03-2024)
Amir Machmud NS
Cahaya Ramadan
sekuncup ini hati menimbang makna
menghampar segara kedung bening
dalam rupa-rupa testimoni
: mengapa harus ragu melangkah menyusurnya?
tak kau songsongkah bulan suci
dengan putih budi pekerti
kebeningan yang mengetalase
cukup kaulipat kegelapan menjadi cahaya
melangkahlah tanpa bimbang
: dia takkan ragu memberi
lakukan tanpa mengalkulasi
: dia takkan ingkar membilang
ulaskan senyum paling ikhlas
: dia hadirkan cahaya elok ramadan
hati menyuruk total ke mihrab wangi
menghunjam rasa di taman surga
kuhirup damai di ladang ini
altar suci yang mendamaikan pikiran.
(10-03-2024)
Amir Machmud NS
Doa dalam Tangis Abadi
seberat apa pun rasa yang menggelayut dari beban kita di kegelisahan langit poltitik negeri hari-hari ini, percayalah, takkan semenyayat hati mereka: duka anak-anak dan tangis perempuan, pada setiap ketika di jalur gaza
bayangkanlah mereka yang bersabung mengamankan selembar nyawa dengan raga yang tercabik pilu, setiap saat merintih menghayati sesungguh-sungguhnya keprihatinan dan empati puasa
bisa kalian gambarkan luka raga dan perih hati yang mereka temui pada setiap waktu. Udara pedih terhirup dari setiap embusan. Angin menyemburatkan aroma luka. Pasti mereka rasakan nyata seperti apa sesungguhnya yang lebih dari sekadar ujian berpuasa
tak adakah jeda dengan kesungguhan gencatan senjata : agar mereka dapat mengumandangkan azan yang selayaknya, menunaikan tarawih dengan sempurna, bersahur dengan roti harapan, dan berbuka dengan kurma kenikmatan?
saudara-saudara, ijabahkan doa dalam tangis abadi ini, beri kesempatan bersujud di Al Aqsa tanpa hati yang meremang mewaspasai derap sepatu serdadu menyuruk debu-debu pasir, tanpa dicemaskan desing peluru tanpa iba di sesela saf jamaah
sedikitnya kirimkanlah qunut nazilah pada setiap subuhmu agar kami makin tangguh menyambut elok suci ramadan, tetap mampu merawat hak hidup yang tak henti terancam oleh angkara kezaliman dan seram lampias kekuasaan…
(10-03-2024)
Amir Machmud NS, penyair dengan beberapa buku puisi yang diterbitkan seperti Tembang Kegelisahan, Percakapan dengan Candi, Kematian, Setiap Kali (2021), danDari Peradaban Gunadarma (2021).