blank
Review The Devil's Advocate (1997): Manifestasi iblis dan dosa besar. Foto: Tangkapan layar youtube

THE DEVIL’S Advocate memang tidak sering dibahas dalam deretan film klasik dunia. Meskipun begitu, film ini layak untuk dipertimbangkan mengingat Keanu Reeves dan Al Pacino menjadi pemeran dalam film ini; Tentu menjanjikan sebuah karya yang magis.

Premis nya lumayan menarik: seorang pengacara yang “menjual” jiwa nya kepada Iblis. Dari sini semua nya akan berubah dan kehebatan film ini ditunjukkan.

Sebuah manifestasi iblis digambarkan dengan cantik dalam film ini. Bagaimana sebuah kejahatan tidak dipaksa untuk ada, tetapi berdasarkan sifat dan pertimbangan dari manusia itu sendiri.

Ini berarti iblis hanya sebagai wadah, namun manusia yang berkehendak menjalankan kejahatan tersebut. Sepanjang film digambarkan secara cantik perwujudan tersebut, dengan tidak mengacaukan imagi dari sang iblis itu pula.

Plot film ini dibuat linear yang mudah diikuti, namun terdapat banyak sekali simbol di dalam nya. Analisis karir Lomax (Keanu Reeves) dalam film ini, dan bayaran yang harus ditebus karena bermain-main dengan sang iblis, membuat nya menarik. Sekali lagi, genre seperti ini banyak sekali bertebaran di dunia film, tetapi eksekusi nya yang membuat nya berbeda.

Keanu dan Pacino yang beradu akting juga menampakkan taring nya dengan hebat. Dialog dan ekspresi kedua nya benar-benar memukau. Sentuhan kecil dalam gerakan dan ekspresi Pacino, mengundang ngeri sekaligus takjub. Keanu dengan tipikal lugu juga nampak begitu indah. Eksekusi pemeran dilakukan dengan maksimal dan baik.

blank
Foto: The Swarthmore Phoenix

Memang yang mungkin menjadi poin minusnya adalah bagaimana mereka menyelesaikan film ini. “Plot Twist” yang sangat umum akhirnya digunakan dalam seri ini. Penggunaan tema “penyesalan selalu datang terlambat” digunakan pula dalam film ini.

Dan tentu, walaupun twist ini lumayan bekerja, tetapi sebagai penonton yang disuguhkan plot yang begitu indah di awal dan tengah cerita merasa bahwa ending ini tidak begitu memuaskan. Walaupun begitu, seperti nya sedikit harapan dalam ending nya bisa dirasakan ketika terdapat bibit dosa dalam pikiran Keanu. Dan detail kecil itu, membuat twist nya sedikit bekerja.

Secara keseluruhan, film ini bisa dikatakan sebuah pelajaran kepada manusia untuk tidak tergoda terhadap iblis. Pesan moral dan etika yang diberikan secara jelas dinyatakan dan dieksekusi dengan sempurna dalam film ini. Oleh karena itu, layaklah mereka dinobatkan sebagai salah satu film klasik yang pernah dibuat.

Vederico Magas