blank
Rektor USM, Dr Supari ST MT, saat mewisuda salah satu mahasiswi, dalam Upacara Wisuda Ke-67 USM, Kamis (7/3/2024). Foto: dok/usm

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Para lulusan Universitas Semarang (USM), diminta untuk mampu menciptakan lapangan pekerjaan, dan memberikan kontribusi nyata dalam persoalan-persoalan yang terjadi di masyarakat.

”Ciptakan lapangan pekerjaan, jangan menunggu menjadi pegawai. Jadi kita harus mempersiapkan, setelah ini apa yang akan dipersiapkan, agar tidak nganggur,” kata Ketua Pengurus Yayasan Alumni Undip, Prof Dr Ir Kesi Widjajanti SE MM, dalam Upacara Wisuda Ke-67 USM, di Auditorium Ir Widjatmoko dan Auditorium Prof Dr Muladi SH, Kamis (7/3/2024).

Hadir dalam acara itu antara lain, Anggota Pembina Yayasan Alumni Undip Drs Kodradi, Rektor USM Dr Supari ST MT, Ketua Senat Universitas Prof Dr Hardani Widhiastuti M Psi, Wakil Rektor I USM Prof Dr Sri Budi Wahjuningsih MP, Wakil Rektor II Dr Titin Winarti SKom MM, Rektor USM, Dr Supari ST MT, para dekan dan kolega USM.

BACA JUGA: Jadi Pengusaha Harus Perbanyak Kolaborasi dan Relasi

Menurut Kesi, berdasarkan riset, pengangguran terbesar adalah sarjana. Ini jadi ironis, tapi kalau dipersiapkan lebih baik, bisa membuka lapangan pekerjaan. Dan dengan berwirausaha, itu akan lebih baik.

”Misalnya, lulusan TIK, harus bisa memberikan kontribusi dalam kemajuan bangsa. Demikian pula bagi lulusan Teknik Sipil. Persoalan-persoalan di Semarang ini misalnya, banjir, air kurang bersih, resapan air dan sebagainya. Buktikan dari lulusan Universitas Semarang bisa memberikan kontribusi untuk persoalan-persoalan itu,” ujarnya.

Dia menambahkan, saat ini USM sedang mempersiapkan diri untuk mendapatkan predikat Unggul. Selain itu juga, peringkat pengakuan internasional dengan ISO 21001:2018 sebagai standarisasi mutu perguruan tinggi.

BACA JUGA: Diskominfo Selenggarakan Lapor Semarang Goes to Campus Menyasar Gen Z

Hal senada dikatakan Rektor USM, Dr Supari ST MT. Menurutnya, USM telah membekali para wisudawan dengan berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi, serta nilai-nilai yang akan membentuk karakter intelektual yang berke-Indonesia-an

”Saat membuat skripsi sebagai tugas akhir, tentu harus ada daftar pustaka. Itu adalah kejujuran intelektual. Hari ini saya sampaikan poin -poin yang saya ambil dari Prof Muladi, juga saya sampaikan sumbernya dari mana. Ini bentuk-bentuk kejujuran intelektual,” ujar Supari.

Riyan