blank
Ketum KONI Jateng Bona Ventura Sulistiana (kanan) didampingi Waketum II KONI Jateng Soedjatmiko (tengah), saat menerima audiensi Ketua Siwo PWI Jateng, Erwin Ardian. Foto: riyan

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Bendahara KONI Jawa Tengah, Prasetyo Budi Yuwono mengatakan, pihaknya tidak akan memanfaatkan pengembalian dana dari Pengurus Provinsi Taekwondo Indonesia (Pengprov TI). KONI justru akan secepatnya menyetorkan dana itu ke kas daerah.

Hal itu seperti yang disampaikannya, menanggapi pemberitaan yang beredar beberapa hari ini, terkait dengan Pengprov TI Jateng yang mengembalikan dana Pelatda PON kepada KONI Jateng.

”Pengembalian uang bantuan Pelatda Sentralisasi dari Pengprov TI ke KONI Jateng, akan kami kembalikan atau setorkan ke Kas Daerah Pemprov Jateng, bersama sisa bantuan dana hibah lainnya,” kata Prasetyo dalam keterangannya di Semarang, Jumat (1/3/2024).

BACA JUGA: 124 Pejabat Dilingkungan Pemkab Jepara Dilantik, Ini Daftar 7 Camat Baru

Menurut dia, sebenarnya KONI sudah meminta agar dana Pelatda Sentralisasi tidak usah dikembalikan, namun tetap untuk persiapan PON. Namun ternyata mereka bersikukuh dan tetap menyetor ke rekening KONI.

”Kami sudah lakukan pendekatan. Tetapi mereka ngotot untuk mengembalikannya,” imbuh Wakil Ketua Umum II KONI Jateng, Soedjatmiko.

Diungkapkan juga, hal sebaliknya terjadi di level atlet dan pelatih. Taekwondo tetap mengikutsertakan atlet dan pelatihnya pada tes fisik di Stadion Jatidiri, beberapa waktu lalu, dan character building di Rindam IV/Diponegoro, Magelang, pada 27-29 Februari.

BACA JUGA: Dapat Mengurangi Kecemasan Berlebih, Ini Lima Manfaat Markisa Bagi kesehatan Tubuh

”Hal ini tentu sangat menggembirakan. Yang penting atlet dan pelatih tetap bersemangat. Mereka adalah aset Jateng,” tambah Pak Djat, panggilan akrab Soedjatmiko.

Lebih lanjut, dosen FIK Unnes itu menyebutkan, sikap Pengprov TI Jateng sangat mengganggu konsentrasi dalam persiapan menuju PON XXI Aceh-Sumut 2024. ”Ini sangat mengganggu kami. Bahkan mungkin berimbas kepada yang lainnya,” tegasnya.

Dijelaskan juga, taekwondo bersama wushu, panahan, pencak silat, atletik, biliar dan menembak, merupakan tujuh cabang olahraga unggulan satu. Mereka mendapat dana Pelatda lebih awal dan lebih besar, daripada cabor unggulan kedua dan ketiga.

BACA JUGA: PKS Kota Semarang Pastikan Suara pada Pemilu 2024 Naik dan Amankan 6 Kursi DPRD

”Bahkan di antara cabang unggulan itu, taekwondo mendapat anggaran terbesar. Jadi memang aneh, kalau masih menuntut anggaran lebih besar,” paparnya, sembari menuturkan cabor unggulan satu diberi target minimal tiga medali emas.

Beberapa waktu lalu, dalam koordinasi dengan beberapa cabor, Sekum Pengprov TI Effendi dan pengurus lainnya Adelio mengatakan, taekwondo menyebut target enam medali emas.

”Kalau kemudian dikabarkan TI menargetkan 10 medali emas, itu lebih baik. Dan itu artinya melebihi target KONI yang minimal tiga emas,” ungkapnya.

BACA JUGA: Bupati Kendal Ajak Masyarakat Segera Lapor SPT Tepat Waktu

Mengenai pencairan proposal yang tidak 100 persen, Djatmiko menyebut, adanya beberapa alasan. Pertama, dana hibah KONI dari Pemprov Jateng terbatas, sehingga disalurkan ke cabor sesuai proporsinya.

Kedua, setiap proposal dianalisis beberapa pengurus, untuk kemudian dibuat persetujuannya. ”Kalau disetujui semuanya, malah patut dicurigai. Dikira ada hal-hal yang mencurigakan,” paparnya.

Hal lain, dalam setiap pengeluaran dana kepada cabor, selalu diaudit oleh Badan Audit Internal (BAI) KONI. ”Dan setiap tahun diaudit juga oleh auditor eksternal. Soal keuangan, kami sangat terbuka,” tegasnya.

BACA JUGA: Demam Berdarah Meningkat di Grobogan, Dinkes Sosialisasi Pemberantasan Sarang Nyamuk

Sebelumnya dikabarkan, Pengprov TI mengembalikan dana Pelatda Sentralisasi kepada KONI Jateng. Mereka beralasan, belum melakukan Pelatda Sentralisasi, maka dana bantuan dari KONI Jateng dikembalikan.

”Kami tidak melakukan TC PON, karena bantuan dana dari KONI Jateng turunnya terlambat, yaitu tanggal 17 Februari lalu. Pengprov TI Jateng tidak akan menerima atau mengambil dana hibah yang bukan haknya,” kata Ketua Bidang Pembinaan Pengprov TI Jateng, Roy Nugroho, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (27/2/2024).

Dana pelatda PON, katanya, yang dikembalikan meliputi dana sentralisasi sebesar Rp 97.200.000, dana sewa tempat latihan Rp 5.000.000, dan dana operasional pelatda Rp 2.000.000. Dana bantuan dengan total Rp 104.200.000 itu, sudah ditransfer ke rekening KONI Jateng pada Senin (26/2/2024).

BACA JUGA: Siswa 49 SMK Ikuti LKS, Haris Wahyudi: Jadi Perhatian Dunia Industri

Dia juga menyampaikan, pihaknya akan melakukan TC PON jika bantuan dana diberikan di depan atau awal bulan. Pada bulan Maret, pihaknya siap melaksanakan TC PON dan siap memberikan prestasi yang terbaik bagi Jateng.

”Kami minta kepada KONI Jateng, untuk mengucurkan bantuan dana TC PON pada tanggal 1 Maret atau sebelumnya, biar kami tidak nombok lagi,” ujarnya.

Riyan