Petinggi Tegalsambi Sagus Santososaat berdialog dengan salah satu siswa

JEPARA (SUARABARU.ID) – Sebanyak 280 siswa SMPN 2 Pecangaan telah melakukan outing class di Tegalsambi, Kecamatan Tahunan. Mereka ingin belajar dari kearifan lokal Perang Obor di desa tersebut guna memenuhi materi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).

Rombongan siswa yang didampingi oleh sejumlah guru pembimbing ini diterima oleh Petinggi Desa Tegalsambi Agus Santoso di pondok wisata Desa Tegalsambi.

Disamping untuk mendekatkan dan mengenalkan siswa-siswi tentang kearifan lokal yang ada di Jepara, mereka diharapkan dapat belajar dari potensi budaya yang ada di daerah. Siswa-siswi SMPN 2 Pecangaan ini juga mengunjungi museum RA Kartini dan Benteng Portugis. Kunjungan ini untuk memperkaya pengetahuan anak tentang sejarah lokal dan obyek wisata yg ada di Jepara.

Rombongan siswa yang didampingi oleh sejumlah guru pembimbing ini diterima oleh Petinggi Desa Tegalsambi Agus Santoso di pondok wisata Desa Tegalsambi

Petinggi Tegalsambi Agus Santoso dalam penjelasannya mengungkapkan, upacara tradisional Perang Obor yang diadakan setiap setahun sekali ini, jatuh pada hari Senin Pahing malam Selasa Pon bulan Besar atau Dzulhijah.

Ritual yang konon sudah dilakukan sejak ratusan tahun lalu ini diadakan atas dasar kepercayaan masyarakat desa Tegalsambi terhadap peristiwa pada masa lampau yang terjadi di desa tersebut yaitu peperangan Ki Babadan dan Ki Gemblong. Kini ritual Perang Obor telah ditetapkan menjadi warisan budaya takbenda bangsa Indonesia

Tradisi perang obor ini kemudian dimaknai sebagai ungkapan rasa syukur masyarakat Tegalsambi kepada Tuhan yang telah memberi rezeki kepada masyarakat Desa Tegalsambi melalui hasil pertanian dan juga usaha yang lain.

Hadepe – AS