blank
Tiga Wartawan Senior Jateng Raih PCNO dari PWI Pusat, Amir: Jadi Inspirasi dan Teladan

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Tiga wartawan senior dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Jawa Tengah menerima penghargaan Press Card Number One (PCNO) atau Kartu Pers Utama/Nomor Satu dari PWI Pusat berkaitan dengan Hari Pers Nasional (HPN) 2024.

Ketiga wartawan tersebut adalah Ketua Dewan Kehormatan Provinsi PWI Jateng Sri Mulyadi dari suarabaru.id, Ketua Badan Khusus UKW R Widiyartono (Pemred suarabaru.id), dan Bendahara PWI Ahmad Zaenal Muttaqin (LKBN Antara).

Pemberitahuan atas penghargaan tersebut tertuang melalui surat Nomor 133/PWI-P/HPN2024/II/2024 yang ditandatangani Ketua Umum PWI Pusat Hendry Ch Bangun dan Ketua Panitia HPN M Selamet Susanto.

Ketua PWI Jateng Amir Machmud NS menyampaikan rasa bangga dan syukur atas terpilihnya tiga wartawan senior tersebut sebagai penerima PCNO. Menurut dia, penghargaan tersebut tidak sembarangan, karena melalui seleksi yang dilakukan tim pengkaji dari PWI Pusat.

Sebelumnya pada 2017, tiga wartawan Jateng juga menerima anugerah serupa, yaitu Sasongko Tedjo, Hendro Basuki, dan Amir Machmud.

”Mereka memang punya kualifikasi yang memenuhi syarat penerima PCNO, seperti istikamah atau konsisten dalam berjurnalistik minimal 25 tahun, punya gagasan melalui tulisan dan artikel,” kata Amir, saat ditemui di Gedung Pers Jateng, Semarang, Jumat 16 Februari 2024.

Menurut dia, selain sebagai pengakuan atas pengabdian, penghargaan PCNO juga bukti totalitas dalam berkecimpung di dunia pers. Misalnya, Sri Mulyadi yang di PWI Jateng menjadi “guru jurnalistik” dan menekuni hukum pers. Dia juga merupakan penguji Uji Kompetensi Wartawan (UKW).

Sedangkan Zaenal Muttaqin selain sebagai tutor Sekolah Jurnalistik PWI Jateng, juga menguasai manajemen penyelenggaraan media, dan R Widiyartono adalah penguji UKW yang memiliki jam terbang tinggi.

Teladan dan Inspirasi

Amir menambahkan, penghargaan ini juga bermakna sebagai teladan dan inspirasi bagi wartawan muda untuk mengikuti jejak emas mereka. Pasalnya, mereka bukan hanya jadi contoh dalam perilaku berjurnalistik, juga kesetiaan pada profesi, dan kecintaan pada organisasi.

”Di sepanjang usia mereka, tak pernah putus untuk menulis. Masih menyunting, dan memberikan pelatihan-pelatihan dan orientasi kewartawanan,” ujar dosen Ilmu Komunikasi Fiskom UKSW ini.

Penghargaan PCNO itu juga memberikan motivasi bagi PWI Jateng untuk terus melahirkan penguji-penguji UKW. Selama dua periode kepemimpinannya, PWI Jateng produktif mencetak tenaga penguji yang telah lolos dalam asesmen penguji UKW PWI.

Dalam sejarahnya, PCNO diberikan bersamaan dengan peringatan HPN setiap tahun. Pertama kali diberikan pada HPN 2010 di Palembang. Saat itu PCNO diberikan kepada sejumlah wartawan senior yang memenuhi syarat.

Adapun kriterianya, selain mengabdi selama minimal 25 tahun pada profesinya, berkontribusi memajukan jurnalistik Indonesia, konsisten membela kemerdekaan pers, juga berkontribusi meningkatkan SDM insan pers melalui lembaga dan pelatihan.