blank
Lestari Moerdijat. Foto: fn

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat mengatakan, risiko adiksi (ketergantungan) gawai, harus segera diatasi melalui peningkatan literasi digital terhadap anak, dalam upaya mencegah paparan kekerasan secara daring.

”Risiko adiksi gawai terhadap anak, sebagai dampak dari kemudahan akses digital dewasa ini, harus diatasi dengan langkah nyata. Sehingga potensi paparan kekerasan secara daring dapat diatasi,” kata Lestari dalam keterangan tertulisnya, Jumat (16/2/2024).

Catatan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) sepanjang 2022, terdapat 823 atau 31 persen pengaduan kasus klaster perlindungan khusus anak, antara lain terkait perundungan siber, Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO), kekerasan seksual anak, live streaming seksual, hingga perdagangan anak.

BACA JUGA: Tutup Bulan K3, Pura Group Berikan Apresiasi pada Karyawannya

Sementara berdasarkan data Sistem Informasi Gender dan Anak (SIGA) Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak tahun 2022, tercatat 26,67 persen anak usia 5-18 tahun yang mengakses internet, 74,16 persen berada di wilayah perkotaan, dan sisanya di wilayah perdesaan.

”Sejumlah ancaman terhadap anak itu, harus segera dicarikan mekanisme pencegahan yang menyeluruh, demi melindungi generasi penerus bangsa,” terang Lestari.

Rerie sapaan akrab Lestari berharap, agar dukungan para pemangku kepentingan terhadap upaya menekan risiko adiksi gawai terhadap anak, harus direalisasikan dengan langkah nyata.

BACA JUGA: Melepas Kepulangan Pasukan yang BKO Mengamankan Pemilu

Disebutkan dia, upaya perlindungan anak harus menjadi arus utama dalam proses pembangunan melalui perbaikan kualitas regulasi, kelembagaan, program dan pendanaan untuk meningkatkan layanan, dan kualitas anak-anak di Indonesia.

Peningkatan literasi digital terhadap anak, jelas Rerie yang juga legislator dari Dapil II Jawa Tengah itu, harus menjadi salah satu strategi dan kepedulian bersama, dalam upaya mencegah ancaman kekerasan terhadap anak melalui daring.

Anggota Majelis Tinggi Partai Nasdem itu mendorong, agar para pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah, membangun kolaborasi yang kuat untuk melakukan langkah-langkah penyelamatan, terhadap masa depan generasi penerus bangsa, dalam menghadapi tantangan dampak perkembangan teknologi digital saat ini dan di masa datang.

Riyan