blank
Salah satu sosialisasi yang dilakukan, dengan pembagian poster mitigasi bencana tanah longsor, kepada warga Desa Kajangkoso. Foto: dok

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Sejumlah mahasiswa Undip yang tergabung dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim I, belum lama ini memberikan sosialisasi dan demonstrasi tanggap bencana tanah longsor, kepada warga yang ada di Desa Kajangkoso.

Wilayah itu merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang, dengan kondisi eksistingnya berupa perbukitan dan dataran tinggi. Daerah itu termasuk dalam kawasan rawan bencana, seperti kerentanan adanya tanah longsor.

”Berdasarkan hasil diskusi bersama pihak desa, ada beberapa lokasi yang sering terjadi longsor. Namun masih banyak masyarakat desa yang awam, dan belum paham akan pentingnya mitigasi bencana tanah longsor,” kata Alfia Maulida Salma, mahasiswi jurusan Teknik Infrastruktur Sipil dan Perancangan Arsitektur, Undip, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (15/2/2024).

BACA JUGA: ‘Gomi No Bunbetsu’ Pemilahan Sampah ala Jepang

Menurut dia, tanah longsor adalah suatu pergerakan massa tanah, batuan, atau material longgar lainnya, di lereng atau dataran tinggi. Gerakan itu terjadi secara tiba-tiba atau berangsur-angsur.

Pergerakan tanah itu, dapat melibatkan berbagai jenis material, seperti tanah, bebatuan, kerikil, dan lumpur. Tanah longsor dapat terjadi akibat berbagai faktor, termasuk hujan lebat, gempa bumi, perubahan tata guna lahan, atau aktivitas manusia lainnya yang merusak stabilitas lereng.

”Tanah longsor dapat memiliki dampak serius terhadap lingkungan, masyarakat dan ekonomi. Dampaknya meliputi kerusakan pada properti, infrastruktur, kehilangan nyawa, dan terganggunya aktivitas ekonomi,” sebut dia.

BACA JUGA: 246 Remaja Ikuti Pendidikan Pembentukan Bintara Polri di SPN Polda Jateng

Kegiatan mitigasi bencana tanah longsor itu telah dilakukan pada Minggu (28/1/2024) lalu, berisi tentang edukasi kepada masyarakat desa mengenai penyebab dan gejala tanah longsor, serta bagaimana penanggulangan pra bencana, saat bencana, dan pascabencana tanah longsor.

”Kami juga melakukan pelatihan tanggap bencana, sebagai bentuk langkah preventif. Kami juga membuat sebuah poster, untu dibagikan kepada warga desa. Harapannya, dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat, dan semoga warga Desa Kajangkoso lebih siaga dan dapat hidup dengan aman,” harap dia.

Riyan