blank
Karo SDM Polda Jateng, Kombes Pol Yohannes Ragil Heru Susetyo memimpin upacara Pembukaan Pendidikan Pembentukan Bintara Polri gelombang I TA 2024. Foto: Dok/Humas

BANYUMAS (SUARABARU.ID) – Karo SDM Polda Jateng, Kombes Pol Yohannes Ragil Heru Susetyo memimpin upacara Pembukaan Pendidikan Pembentukan Bintara Polri gelombang I tahun anggaran 2024 yang dilaksanakan di lapangan SPN Polda Jateng Purwokerto, Banyumas, belum lama ini.

Kegiatan tersebut diikuti 246 remaja putra hasil seleksi penerimaan Bintara Polri yang diselenggarakan Polda Jateng beberapa waktu lalu.

Yohannes menyampaikan, pembukaan pendidikan ini merupakan bagian dari kegiatan serupa yang dilaksanakan secara serentak di Sepolwan, Pusdik Brimob, Pusdik Polair Lemdiklat Polri, dan 4 Sekolah Polisi Negara di Indonesia.

Secara nasional, jumlah peserta yang mengikuti pendidikan sebanyak 8.043 orang yang terdiri dari 7.443 Bintara pria, 600 Bintara wanita dan 1557 Tamtama.

“Selama menjalani proses pendidikan, para remaja diberi berbagai pengetahuan, keterampilan, serta penguasaan teknis dan taktis profesi kepolisian dasar sebagai bekal sebelum diangkat dan dilantik menjadi anggota Polri. Para peserta didik juga akan diberikan berbagai pelatihan jasmani agar nantinya memiliki kualitas fisik yang prima serta mental kepribadian yang baik,” ungkapnya.

Yohannes menyebut, kualitas sumber daya manusia menjadi kunci untuk meningkatkan daya saing dalam mewujudkan kemajuan dan kesejahteraan bangsa. Transformasi negara berkembang menjadi negara maju, tidak dapat dipisahkan dari ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas.

“Pendidikan di lingkungan Kepolisian memiliki peran yang sangat penting, dalam mempersiapkan para calon anggota Polri untuk menghadapi tugas dan tanggung jawab yang kompleks. Di sini kita tidak hanya membentuk sikap profesionalisme, tetapi juga mengasah sikap kepemimpinan, etika, dan keterampilan interpersonal yang diperlukan untuk melayani masyarakat dengan baik,” tegasnya.

Menurutnya, kemajuan teknologi telah merubah lanskap kehidupan masyarakat
menjadi lebih terbuka, tanpa batas dan serba cepat. Pelayanan yang diberikan Polri harus didukung kemampuan dan pemanfaatan penggunaan teknologi. “Kita dituntut harus mampu beradaptasi dan berkembang mengikuti perkembangan teknologi dan informasi,” tandas Yohannes.

Kepada para siswa, ia berharap bisa mengikuti proses pendidikan secara sungguh-sungguh. Proses pendidikan di Sekolah Polisi Negara merupakan bagian perjalanan yang akan membentuk karakter mereka sebagai bagian dari Polri di masa depan.

Diharapkan, mereka bersikap responsif dan ikhlas selama pendidikan, sehingga ilmu yang diterima dapat diterima dengan baik dan bermanfaat.

“Kuatkan fisik dan mental, serta tumbuhkan disiplin selama pendidikan. Bangun komunikasi yang konstruktif dan interaktif dengan sesama peserta didik, pengasuh dan seluruh unsur pelaksana pendidikan agar proses pendidikan berjalan solid dan harmonis,” pesannya.

Ning S