PEMALANG ( SUARABARU.ID): Setiap rumah tangga, biasanya memiliki septic tank untuk menampung kotoran manusia. Berdasarkan wawancara dengan Sekretaris Desa Mandiraja, Kec. Moga, Kab. Pemalang, Ibu Umi, sekitar 75% rumah masyarakat Desa Mandiraja sudah memiliki septic tank sendiri.
Proses dan waktu penyedotan tinja yang tidak tepat dapat menyebabkan penumpukan volume lumpur tinja. Penumpukan volume lumpur tinja pada ruang tertutup dapat memunculkan gas metana yang terbuat dari proses pengolahan secara biologis yang dilakukan oleh mikroorganisme. Kandungan gas metana pada septic tank dapat meledak. Kandungan gas metana tidak boleh melebihi 5-15%, apabila melewati nilai yang ditentukan maka campuran gas ini menjadi mudah terbakar dan meledak.
Untuk meminimalisir akibat dari septic tank yang penuh, dibutuhkan cairan pengurai untuk mengurai tumpukan tinja dalam septic tank. Untuk mengatasi septic tank penuh dianjurkan untuk menggunakan cairan dekomposer atau cairan pengurai minimal 2 bulan sekali. Pembuatan cairan dekomposer merupakan salah satu aplikasi yang mudah di terapkan sehingga masyarakat dapat membutanya sendiri di rumah masing-masing. Pelatihan pembuatan cairan dekomposer ini dilaksanakan pada tanggal 22 Januari 2024, di Desa Mandiraja, Kecamatan Moga, Kabupaten Pemalang. Pelatihan ini dilakukan dengan mengumpulkan Ibu-Ibu PKK Desa Mandiraja di Balai Desa. Kegiatan pelatihan ini berupa penjelasan bahaya dan penyebab dari septic tank yang penuh.
Pelatihan pembuatan cairan dekomposer ini berjalan dengan lancar dan Ibu-Ibu PKK yang terlibat tampak antusias untuk mencoba membuat cairan dekomposer ini. Selain itu, dengan adanya pelatihan ini diharapkan masyarakat dapat membuat cairan dekomposer sendiri sehingga masyarakat dapat dengan tertib dalam mengurai tumpukan limbah .
Penulis : Rina Tarigan