blank
Dr H Abdul Kholik, SH, MSi anggota DPD RI - MPR RI bersama Prof Dr H Ahmad Rofiq, MA, Ketua Dewan Masjid Indonesia Jawa Tengah dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR RI, di Kantor Sekretariat DPD RI Jateng, Jalan Imam Bonjol Kota Semarang, Selasa (06/02/2024). Foto Absa

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) – Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR RI) Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Tengah Dr H Abdul Kholik, SH, MSi, telah mengusulkan adanya Dana Alokasi Khusus (DAK) penanganan kemiskinan di Jawa Tengah.

Hal itu disampaikannya saat menjadi pembicara dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR RI dengan tema Implementasi Nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan keagamaan dan kenegaraan serta pencapaian tujuan bernegara, di gedung DPD RI Jateng Jalan Imam Bonjol, Kota Semarang, Selasa (6/2/2024).

“Untuk bisa menuntaskan kemiskinan, Saya dulu mengusulkan dana alokasi khusus penanganan Kemiskinan. Jadi berbasis dihitung berdasarkan perkapita miskinnya. Selain alokasi yang ada, ada dana khusus untuk itu. Karena kami butuh akselerasi Jawa Tengah,” jelasnya dihadapan wartawan.

Berikutnya, lanjut Kholik, di sektor Pendidikan, termasuk kesejahteraan guru, diminta diberikan alokasi anggaran yang disesuaikan dengan jumlah penduduk di Provinsi Jawa Tengah, yang jumlahnya kisaran 37 juta jiwa.

“Kami minta juga Jawa Tengah diberi alokasi (anggaran) yang sepadan dengan volume penduduknya atau jumlah penduduknya. Karena kita 37 juta (jiwa), maka kita dapat formasi yang cukup sesuai dengan jumlah penduduk tersebut,” ungkapnya.

Abdul Kholik menyebut, munculnya usulan adanya DAK penanganan kemiskinan di Jawa Tengah, sebab banyak sektor yang harusnya menjadi tanggungjawab pemerintah untuk kesejahteraan rakyat, namun masih terabaikan. Seperti di sektor sosial, pendidikan maupun kesehatan.

“Hari ini memang kami ada program dari MPR RI, untuk sosialisasi empat pilar. Tapi kami ingin mengkoneksikan, dengan konteks Jawa Tengah. Empat pilar itu diantara sekian aspeknya adalah bagaimana bisa, mengantarkan pencapaian tujuan bernegara bisa diwujudkan. Ternyata dalam konteks Jawa Tengah, dari berbagai aspek kita masih mengupayakan banyak hal yang lebih baik lagi,” paparnya.

Generasi Milenial

Sementara Pembicara lain dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR RI tersebut, hadir pula Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jawa Tengah, Prof Dr H Ahmad Rofiq, MA, yang mengulas terkait generasi milenial dalam menghadapi globalisasi dan keberagaman.

Dikatakan Guru Besar Universitas Islam Negeri Walisongo, bahwa globalisasi merupakan proses integrasi internasional yang terjadi karena pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran dan aspek-aspek budaya lainnya. Oleh sebab itu banyak tantangan kaum muda milenial.

“Di era globalisasi, ada 9 perilaku kaum milenial. Salah satunya, yang perlu dirubah adalah tingkat loyalitas sangat rendah,” paparnya.

Dikatakan pula, di era globalisasi ini pengguna internet yang ada di Indonesia saat ini adalah sebanyak 215,63 juta, dari jumlah penduduk sebanyak 277 juta jiwa.

“Dari data, di Indonesia waktu penggunaan internet lamanya perhari kisaran 8 jam 36 menit, untuk pengguna Sosial media 3 jam 26 menit, sedang Pemirsa video 2 jam 52 menit dan Penikmat lagu 1 jam 22 menit,” urainya.

Absa