blank
TINJAU LOKASI - Pj Bupati Tegal Agustyarsyah meninjau lokasi dan menyalurkan bantuan kepada korban bencana banjir bandang. (Foto: Istimewa)

SLAWI (SUARABARU.ID) – Pj Bupati Tegal Agustyarsyah didampingi Sekretaris Daerah Kabupaten Tegal Amir Makhmud dan Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tegal Elliya Hidayah meninjau lokasi dan menyalurkan bantuan kepada korban bencana banjir bandang di Desa Prupuk Utara, Kecamatan Margasari, Kabupaten Tegal.

Agustyarsyah menyampaikan banjir bandang yang terjadi pada Minggu (04/02/2024) petang telah merendam kawasan permukiman warga di Desa Prupuk Utara, Kaligayam, dan Pakulaut Kecamatan Margasari. Hal tersebut disebabkan oleh meluapnya Sungai Pemali yang melintas di sisi barat Desa Prupuk Utara setelah hujan lebat dengan durasi panjang.

Di sela-sela penyaluran bantuan logistik tersebut, Agustyarsyah menuturkan jika bencana tahunan ini harus menjadi program prioritas daerah tahun 2024. “Bencana banjir tahunan ini harus dihentikan, jangan hanya diselesaikan setiap bencana itu terjadi,” tegasnya.

Terkait dengan itu, pihaknya akan melaporkan kejadian bencana tahunan ini kepada Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Penataan Ruang (Pusdataru) Provinsi Jawa Tengah agar segera dilakukan penanganan.

“Kita akan terus berupaya untuk menghentikan bencana banjir tahunan ini dengan mengusulkannya ke Pusdataru. Disamping juga akan diusulkan melalui Musrenbang Provinsi Jawa Tengah dan Musrenbang nasional nanti,” ujarnya.

Terkait dengan kesehatan warganya, Agustyarsyah memastikan pihaknya telah membuka pos kesehatan dengan tenaga medisnya yang siap melayani warga untuk konsultasi, pemeriksaan kesehatan dan pemberian obat-obatan. Ia pun meminta tenaga medis bisa memprioritaskan layanannya kepada anak-anak dan lansia.

Sementara itu, merespon kejadian ini, Kalak BPBD Kabupaten Tegal Elliyah telah berkoordinasi dengan aparat desa dan kecamatan setempat. Menurutnya, pemerintah desa telah mengaktifkan dapur umum untuk melayani kebutuhan konsumsi makan warganya yang terdampak banjir.

“Dapur umum ini akan diaktifkan selama tiga hari sesuai dengan perkembangan kondisi nanti ke depan,” jelasnya.

Pihaknya juga melaporkan, kejadian banjir setinggi 20-40 sentimeter telah merendam sedikitnya 45 rumah warga di Desa Pakulaut. Sedangkan di Desa Kaligayam, sebanyak 400 warganya juga terdampak banjir dengan ketinggian 20-30 sentimeter. Sementara, di Desa Prupuk Utara, jumlah warga yang terdampak banjir lebih banyak lagi, yakni mencapai 1.200 orang dengan ketinggian banjir 20-30 sentimeter.

Elliyah pun mengimbau agar warga di lokasi banjir dan rawan banjir bisa membersihkan saluran airnya agar tidak tertutup sedimen ataupun sampah secara permanen. Hal tersebut menurutnya merupakan salah satu upaya pencegahan untuk meminimalisir risiko saat terjadi banjir bandang.

Sutrisno