MAGELANG ( SUARABARU.ID)- Peringatan satu abad Gereja Kristen Jawa (GKJ) Magelang ditandai dengan peresmian bangunan Joglo Bayeman. Joglo Bayeman tersebut berada di sisi sebelah selatan bangunan induk gereja yang pernah menjadi saksi bisu perjalanan zending (badan-badan misi penyebaran agama Kristen) zaman Pemerintah Hindia Belanda silam.
“Bangunan joglo ini dibangun sejak enam bulan lalu dan sebagai penanda 100 tahun perjalanan GKJ Magelang,”kata Pendeta GKJ Magelang, Pendeta Saryoto di sela-sela peringatan 100 Tahun GKJ Magelang, Rabu (31/1/2024) sore.
Saryoto mengatakan, selain akan digunakan untuk kegiatan-kegiatan jemaat di GKJ Magelang, pihaknya juga membuka kesempatan bagi masyarakat sekitar gereja bisa memanfaatkan “Joglo Bayeman” tersebut.
Menurutnya, pemanfaatkan bangunan tersebut untuk berbagai kegiatan untuk masyarakat sekitarnya tersebut sebagai salah satu bentuk kerukunan umat beragama.
“Selain digunakan untuk kegiatan-kegiatan warga gereja, juga untuk masyarakat dan kegiatan sosial. Jadi terbuka untuk massyarakat sekitarnya,” kata Saryoto.
Ia menambahkan, pada peringatan satu abad GKJ Magelang ini mengambil tema “ Bangkit, Terlibat dan Menjadi Berkat” dengan harapan, seluruh warga jemaat GKJ Magelang bisa mewujudkan pelayanan holistik (cara pandang menyeluruh).Sehingga, pelayanan di GKJ Magelang tersebut bisa menjadi berkat bagi banyak orang, tidak hanya jemaat saja melainkan juga masyarakat.
“Rangkaian acara peringatan 100 tahun GKJ Magelang juga akan diisi dengan jalan sehat dan baksi sosial yang akan dilaksanakan 8 Februari mendatang,”imbuhnya.
Sementara itu, Camat Magelang Tengah Praditya Dedy Haryanto mengajak, seluruh warga jemaat GKJ Magelang menjaga kerukunan umat beragama yang sudah terjalin dengan baik.
“Kami juga berterima kasih kepada GKJ Magelang dan seluruh jemaatnya yang telah memberikan kontribusi bagi Kota Magelang dengan menjaga persatuan dan kesatuan umat beragama. Sehingga Kota Magelang di awal tahun 2024 ini masuk dalam enam besar sebagai kota toleran versi Setara Institute dengan nilai 6,220,”katanya.
Menurutnya, sesuai dengan tema 100 tahun GKJ Magelang “Bangkit, Terlibat dan Menjadi Berkat”, warga jemaat GKJ Magelang ikut mengobarkan semangat ikut mulat sarira angrasa wani, rumangsa melu andarbeni, wajib melu angrungkebi – (berani mawas diri, merasa ikut memiliki, wajib ikut menjaga” Kota Magelang. W. Cahyono