BLORA (SUARABARU.ID) — Paska kebakaran pasar Medang Kecamatan Blora para pedagang meminta kepada pemerintah setempat untuk segera membersihkan puing-puing bekas kebakaran, atau disediakan lahan kosong, untuk berjualan sementara, sebelum pasar Medang dibangun kembali.
Salah satu pedagang sembako di Pasar Medang, Sri Wahyuni mengatakan bahwa dalam kebakaran itu kerugian yang menimpa dagangannya tidak begitu banyak. Sebab sisa dagangan yang dimiliki jumlahnya sedikit.
“Saya belum kulakan, jadi yang terbakar sisa-sisa hasil stok tahun lalu. Meskipun kios dan dagangan saya terbakar, Alhamdulillah kerugian tidak banyak karena belum membeli stok kebutuhan untuk Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri,” ujar Sri Wahyuni. Senin, (22/1/2024).
Sri Wahyuni berharap, secepatnya puing-puing sisa kebakaran yang ada dibersihkan biar pedagang bisa berjualan di lahan kosong. Lebaran dan Ramadhan ini jadi bulan panennya para pedagang. Kalau tidak berjualan, mau dapat uang dari mana.
“Setidaknya kalau pihak desa tidak bisa menyegerakan untuk pembersihan puing-puing ya tolong disediakan lahan kosong atau di balai desa tidak apa-apa. Biar kami ada pemasukan kembali setelah apa kebakaran ini,” ucap Sri Wahyuni.
Sri Wahyuni berharap, semisal ada bantuan seperti uang, tikar atau tenda ya bisa dimanfaatkan untuk alas atau atap, pihaknya dan seluruh pedagang di Pasar Medang itu hanya berharap secepatnya puing-puing bisa dibersihkan.
“Kalau sudah bersih dari puing-puing ini khan lahannya bisa dimanfaatkan,” ujar Sri Wahyuni.
Menyikapi dua kali kebakaran pasar di Kabupaten Blora, yakni Pasar Ngawen, Kecamatan Ngawen, dan Pasar Desa Medang Kecamatan Blora, Bupati Blora melakukan sejumlah langkah.
Lilin atau Korsleting Listrik
Saat meninjau langsung ke Pasar Medang, Bupati Blora H. Arief Rohman mengatakan segera mengumpulkan seluruh pengelola dan para paguyuban pasar, untuk mengedukasi dan mengadvokasi para pengelola pasar agar peristiwa kebakaran pasar tidak terjadi lagi.
“Kami akan segera kumpulkan seluruh pengelola dan paguyuban pasar yang ada di Blora. Kita minta untuk menyusun langkah-langkah agar bisa antisipasi,” ungkap Bupati Blora.
Dikemukakan, berdasar penyelidikan pihak berwajib, kasus kebakaran yang terjadi di Pasar Ngawen dan Pasar Medang, terjadi karena diduga nyala lilin hingga konsleting listrik. Untuk itu, pihaknya ingin agar baik pengelola pasar maupun pedagang saling menjaga, agar peristiwa kebakaran pasar tidak terjadi lagi di Blora.
“Ini (di Pasar Medang, ternyata penyebabnya konsleting listrik. Kemarin di Ngawen penyebabnya adalah lilin. Untuk itu harus bisa saling menjaga agar tidak terjadi kebakaran. Standar pengamanan untuk pasar termasuk aparatnya nanti kita dengan BPBD coba mengadvokasi, minimal kalau ada percikan sedikit sudah bisa diatasi,” kata Bupati Blora.
APBD Perubahan
Bupati Blora menyampaikan bahwa dirinya tengah mencarikan dan memberi solusi jangka pendek dan jangka panjang pasca kebakaran pasar Ngawen dan Pasar Medang. Jangka pendeknya, kepada pihak desa diminta berkoordinasi dengan Camat, supaya segera dibangun pasar sementara.
“Karena ini sudah mau bulan puasa juga, mungkin nanti sementara kita minta desa untuk bangun pasar sementara. Pak Kades nanti dibersihkan dulu puing-puingnya dan dibangun sementara dulu. Paling tidak ada tempat berteduh atau gimana dulu, supaya para pedagang bisa berjualan,” ujar Bupati Blora.
Untuk solusi jangka panjangnya, lanjut Bupati Blora, akan segera disiapkan skema pembangunan pasar melalui bantuan keuangan atau anggaran APBD perubahan. Karena untuk kebakaran Pasar Medang kebutuhan anggaran yang diperlukan sekitar Rp 2 Miliar.
“Akan coba kami ajukan karena ini statusnya adalah tanah desa, coba nanti lewat bantuan keuangan Gubernur plan A-nya. Sedangkan plan B-nya kalau anggaran Pemkab Blora memungkinkan nanti di perubahan kita anggarakan lewat perubahan. Kebutuhan anggarannya sekitar Rp 2 Miliar,” ucap Bupati Blora.
Kudnadi Saputro