blank
Roro Mendut sedang bercengkerama dengan teman-temannya

JEPARA (SUARABARU.ID) – Pagelaran Ngethoprak Ngemplung yang dipersembahkan Gandrung Project dengan cerita Roro Mendut yang dibawakan oleh Indra Dewi Rahman Jumat (19/1-2024) di Warung Mas Jenggo, Kembang cukup menarik perhatian. Puluhan aktivis seni hadir dan memberikan apresiasi, walaupun hujan turun sangat lebat.

Ketoprak dengan durasi penampilan 2,5 jam ini bukan saja dikemas dalam gelaran kotemporer, tetapi juga dengan menggunakan setting waktu masa lalu dan masa kini yang diperankan mesin waktu yang disebut botol arak botol ciu. Jadilah pegelaran itu diwarnai gelak tawa penonton. Apalagi para pemain juga mengajak penonton berdialog dalam kalimat-kalimat yang kocak.

blank
Tumenggung Wiroguno bersama istrinya saat melamar kembali Roro Mendut

Cerita Roro Mendut yang diangkat dari legenda Kabupaten Pati pada masa kadipaten ini dipimpin oleh Adipati Pragolo II. Roro Mendut gadis desa yang cantik ini berhasil memikat Sang Adipati hingga melamarnya. Namun Roro Mendut menolaknya hingga kemudian Roro Mendut diculik.

Namun kemudian Roro Mendut di rampas oleh Tumenggung Wiraguna yang dibawakan oleh Kamdio Patih. Ia mendapatkan tugas dari Sultan Agung untuk menaklukkan Kadipaten Pati. Roro Mendut di boyong ke Mataram. Singkat cerita, Tumenggung Wiraguna kemudian juga jatuh cinta pada gadis muda yang cantik ini. Apalagi ia tidak memiliki anak. Akhirnya ia mengajak istrinya yang diperankan oleh Sugiyati untuk melamar Roro Mendut. Gadis cantik dari desa Teluk Cikal ini juga menolak lamaran hingga di denda membayar pajak.

blank
Pronocitro dan kedua temannya

Mesin waktu kemudian mengantarkan ikhtiar Roro Mendut untuk membayar pajak dengan berjualan rokok hingga memiliki banyak pelanggan. Apalagi ia juga memasang baliho disudut-sudut desa. Juga mempromosikan barang jualannya. Bahkan ia kemudian berkenalan dengan Pronocitro, seorang abdi Tumenggung Wiraguna dan kemudian saling jatuh cinta.

blank
Roro Mendut memasang balihonya di perempatan desa

Namun walaupun pajak telah dibayar, Tumenggung Wiraguna tetap bersikeras untuk melamar Roro Mendut. Namun ia tetap menolak. Sebab dengan jaringan pelanggan rokoknya yang banyak ia memilih menjadi calon Dewan Perwakilan Raja Daerah. Roro Mendut ingin harkat dan eksistensinya sebagai seorang perempuan dihargai Ikhtiarnya, dengan membagi amplop kosong untuk mendapatkan dukungan dari pelanggannya.

Roro Mendut mengakhiri pentas dengan memasang gambar pencalonannya sebagai Dewan Perwakilan Raja Daerah. Ia memasang gambar diperempatan jalan dengan dibantu para pelanggannya.

Hadepe