WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Ketua Umum Majelis Yasinan Prabowo-Gibran (MYPAGI) Idham Cholid menyatakan NU tidak ke mana-mana tapi ada di mana-mana. Terutama sejak Pemilu 1987 di mana organiasi NU menarik diri dari politik praktis.
“Artinya apa, sejak NU tidak terikat dengan parpol tertentu, maka warga NU bebas ke mana-mana. Sekarang nggak usah bicara soal NU. Warga NU itu bebas menentukan pilihannya dalam masalah politik,” tegasnya.
Idham mencontohkan, ada partai A, punya Capres sendiri, tapi pengurusnya juga ada yang memilih ke Capres lain. Tidak bisa warga NU diragukan ke-NU-annya karena beda pilihan politiknya.
“Itu KH R Mahfudz Hamid Zen (Gus Apud) Maron Purworejo, Ketua Dewan Syuro DPC PKB. KH KH Mustahal Nasuha (Gus Tahal) Wakil Ketua Dewan Tanfidz PKB Temanggung, ada di kubu Prabowo-Gibran,” ujarnya.
Tegak Lurus
Menurut Idham, pilihan politik Gus Apud dan Gus Tahal cukup moderat. Maka, sekali lagi, tidak perlu diragukan ke-NU-annya ketika berbeda pilihan politiknya. Sebagai warga NU tidak usah melakukan politik pembodohan kepada siapa pun.
“Seharusnya para elit politik tidak melakukan langkah-langkah dan berstatemen yang bikin gaduh. Bertindak dan bersikaplah yang mencerdaskan. Bebaskan warga NU untuk memilih yang terbaik,” tandasnya.
Majelis Yasinan sendiri, lanjut Idham, sudah punya sikap dan pilihan sendiri. Yakni tegak lurus ke Jokowi dengan mendukung Prabowo-Gibran. Karena kebijakan pemerintahan Jokowi ke depan harus ada yang melanjutkan.
“Jelang Pemilu 2024 nanti, semua pihak harus tetap menjaga situasi politik di masyarakat yang tetap aman dan damai. Insya Allah Prabowo-Gibran terpilih satu putaran. Itu merupakan pilihan terbaik dan cukup realistis bagi Indonesia ke depan,” pungkasnya.
Muharno Zarka