blank
Proses evakuasi korban tersengat listrik di Mulyosari Kertek Wonosobo. Foto : SB/dok Humas Polres

WONOSOBO (SUARABARU.ID)-Seorang pekerja tehnik bangunan tersengat arus listrik saat akan memasang jendela almunium di Lantai III sebuah bangunan Bengkel Utama Motor Mulyasari Kertek Wonosobo.

Korban bernama Abdul Muntholib (36), warga Bejiarum Kertek Wonosobo. Peristiwa tersebut terjadi Senin (15/1/2024), sekitar pukul 10.50 WIB. Korban sehari-hari bekerja sebagai pekerja tehnik bangunan.

Menurut saksi mata di lokasi kejadian, korban sedang bekerja memasang jendela. Ketika itu dia berusaha memindahkan kabel stop kontak yang masih mengalirkan listrik. Namun, tiba-tiba kabel tersebut menyentuh kabel tegangan tinggi yang berada di dekatnya.

Akibat kontak tersebut, Abdul tersetrum dan mengalami luka bakar serius di sekitar tangan kanan dan badan sebelah kanan. Luka yang dialami korban diperkirakan mencapai 25 persen dari tubuhnya.

Kapolsek Kertek Polres Wonosobo AKP Sutono, SH, Kamis (18/1/2024), membenarkan kejadian tersebut. Personel Satlantas yang sedang mengatur lalu lintas di lokasi kejadian segera mengevakuasi korban bersama warga.

Keselamatan Kerja

blank
Lokasi pekerja bangunan tersengat listrik di Mulyosari Kertek Wonosobo. Foto : SB/dok Humas Polres

“Mendapat laporan warga terkena arus listrik, aparat kepolisian dari Polsek Kertek segera bergerak cepat untuk mengevakuasi korban. Saat dievakuasi korban dalam keadaan sadar namun mengalami luka serius,” bebernya.

Korban, lanjut Kapolsek Kertek, langsung dilarikan ke RS PKU Muhammadiyah Sudungdewo untuk mendapatkan perawatan medis lebih lanjut. Beruntung korban masih sadar sehingga penanganan medis lebih mudah.

Aparat kepolisian setempat telah melakukan pemeriksaan di lokasi kejadian. Pihaknya berpesan kepada seluruh pekerja tehnik bangunan untuk selalu menjaga keselamatan kerja di lokasi yang ada.

Kejadian tersebut, kata dia, menjadi peringatan akan pentingnya keselamatan kerja, terutama saat berinteraksi dengan peralatan listrik, khususnya di sektor konstruksi, untuk selalu memperhatikan protokol keselamatan kerja.

“Musibah itu harus menjadi perhatian bersama akan pentingnya edukasi keselamatan kerja bagi para pekerja sektor tehnik bangunan di lapangan agar kejadian serupa tidak terulang lagi,” pungkasnya.

Muharno Zarka