blank
Sejumlah anak bergiliran mendapat vaksin Sub PIN Polio, di Dukuh Daon Lor, Desa Wonowoso, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Selasa 16 Januari 2024 pagi. Foto: Diaz Aza

DEMAK (SUARABARU.ID) – Seratusan anak di Dukuh Daon Lor, Desa Wonowoso, Kabupaten Demak, Jawa Tengah mengikuti program Vaksin Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) polio, yang bertempat di Posyandu setempat, Selasa 16 Januari 2024 pagi.

Kegiatan pemberian Vaksin Sub PIN Polio di Desa Wonowoso, Demak dimulai sejak Senin 15 Januari 2024, dan berlangsung lima hari hingga 19 Januari 2024.

Kasmanah, bidan di desa setempat menerangkan, pemberian vaksin Sub PIN Polio dilakukan karena adanya kejadian luar biasa (KLB) lumpuh layuh yang ditemukan di Klaten, Jawa Tengah.

Kementerian Kesehatan lantas menggerakkan program Vaksin Sub PIN Polio di Jawa Tengah dan Jawa Timur, serta di Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta.

“Sasarannya mulai anak usia 0-7 tahun. Jadi ini serentak semua dari Posyandu, PAUD, TK, SD. Untuk syarat pemberian Sub PIN ini mengumpulkan fotokopi Kartu Keluarga (KK) dengan harapan nanti NIK akan di input dilaporkan datanya di Aplikasi Sehat Indonesiaku (ASIK),” kata dia.

Dia melanjutkan, ada target pemberian vaksin di Dukuh Daon Lor yakni di TK sebanyak 29 anak, di PAUD 29 anak, dan di Posyandu ini 50 balita.

“Totalnya 104 penerima vaksin. Satu botol untuk 50 bayi/anak, jadi supaya efektif. Kemarin serentak di hari Senin di dukuh yang lain. Nanti 5 hari dari Senin-Jumat keliling ke dukuh-dukuh yang ada di Desa Wonowoso bergiliran. Di mana satu desa ini sasarannya ada 483 yang akan divaksin,” kata dia.

Lebih jauh, untuk kondisi anak dan balita yang belum boleh mendapat vaksin ini yakni penderita panas tinggi, gizi buruk, dan diare.

“Nah (pemberian Vaksin Sub PIN Polio) anak yang tertunda saat ini nanti akan dilanjutkan di kemudian hari,” kata Kasmanah.

Sementara itu, melansir laman Pemprov Jateng, Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yunita Dyah Suminar menjelaskan vaksinasi Sub PIN polio di Jawa Tengah untuk mencegah outbreak atau meluasnya penyakit polio. Di mana juga terpicu ditemukannya kasus seorang anak yang terjangkit polio di Kabupaten Klaten.

Menurutnya, kasus polio di Jateng telah hilang sejak 2014 lalu. Namun, kali ini kasus tersebut muncul kembali.

Ada dugaan, satu kasus polio yang terjadi di Klaten, muncul setelah anak tersebut berkunjung ke wilayah Jawa Timur, kemudian menunjukkan gejala penyakit polio, dan dinyatakan positif berdasar pemeriksaan medis.

Selanjutnya, Dinkes Jateng bersama Kemenkes RI melakukan langkah pemeriksaan di lingkungan sekitar rumah anak tersebut.

“Harapannya, tidak terjadi penularan polio karena kontaminasi virus,” katanya.

Sebagai langkah preventif, imbuh Yunita, Dinkes Jateng bersama Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota akan menyelenggarakan Sub PIN polio. Kegiatan serentak itu dilakukan dua putaran, putaran pertama 15 Januari 2024, dan putaran kedua 19 Februari 2024.

Dia menjelaskan, vaksin Sub PIN Polio akan diberikan melalui oral (mulut) dengan menggunakan jenis vaksin noval Oral Polio Vaccine Type 2 (nOPV2). Sub PIN Polio menyasar sekitar 3,9 juta anak-anak umur 0-7 di Jawa Tengah.

Diharapkan, kegiatan tersebut mencapai tingkat partisipasi hingga 95 persen. Hal tersebut bertujuan untuk membentuk imunitas anak-anak usia tersebut, agar tidak terjangkit penyakit yang bisa menyebabkan kelumpuhan itu.

Yunita menekankan, imunisasi pada Sub PIN polio dilakukan gratis. Orang tua anak cukup membawa anaknya ke Puskesmas, Posyandu, TK/ PAUD/SD/MI, dan pos imunisasi lainnya.

Diaz Aza