Prof Heny (tengah), duduk di antara Sobihin dan Sekum KONI Achmad Ris Ediyanto berharap. cabor wushu bisa memberikan prestasi yang lebih baik daripada capaian yang sudah didapat di PON Papua lalu. Foto: riyan

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Sekretaris Umum Pengprov Wushu Jawa Tengah, Prof Heny Setyawati MSi berharap, pihaknya bisa berprestasi lebih baik lagi saat berlaga di PON XXI/Aceh-Sumut, pada September 2024 mendatang.

Dia menyebut, raihan prestasi saat berlaga di PON XX/2020 di Papua, Jateng memperoleh tiga medali emas, lima perak dan lima perunggu. Perolehan medali itu diharapkan berubah, seiring dengan lolosnya 30 atlet wushu, usai mengikuti Babak Kualifikasi atau Pra-PON.

”Jateng meloloskan 26 atlet melalui Babak Kualifikasi. Sebelumnya kami sudah punya empat atlet lolos melalui wild card. Dengan jumlah itu, kami berharap bisa memberikan hasil yang lebih baik lagi dibanding saat PON Papua lalu,” kata Prof Heny dalam keterangannya di konferensi pers, yang digelar di Kantor KONI Jateng, Komplek GOR Jatidiri, Semarang, Selasa 19/12/2023).

BACA JUGA: Inovasi Harus Berdampak Bagi Masyarakat dan Mudah Direplikasi

Menurut dia, sampai saat ini persiapan yang sudah dilakukan para atlet dan pelatihnya berjalan dengan baik. Meski pelatda secara resmi baru akan dilakukan Januari mendatang, namun cabor wushu Jateng sudah melakukan persiapan sejak dini.

Prof Heny menyebut, beberapa pesaingnya di cabor yang akan digelar di Medan ini, datang dari tuan rumah Sumatera Utara, Jatim, Jabar, DKI, Jambi dan Bali. Beberapa provinsi itu juga yang menjadi pesaing Jateng di PON Papua lalu.

Diungkapkan juga, pembinaan sejak dini yang tidak terputus dan selalu berkesinambungan, menjadi andalan cabor wushu. Pembinaan itu bukan hanya satu lapis, namun berlapis dan berjenjang.

BACA JUGA: Tingkatkan Kolaborasi dan Investasi untuk Pemanfaatan Energi Terbarukan di Jawa Tengah

”Dengan banyak mengikuti event dan didukung pendanaan yang baik, kami berharap bisa meraih hasil yang lebih baik. Harapan kami, wushu bisa memberikan lima medali emas, dari nomor Sanda dan Taolu,” tegas dia.

Acara yang dipandu Kabid Humas dan Media KONI Darjo Soyat ini, selain menghadirkan Prof Heny, juga perwakilan dari PASI (atletik) Sobihin SPd MPd, dan Bidang Kesehatan KONI dr Kelik Suhardhiono SPok. Dari KONI, hadir Sekum KONI Achmad Ris Ediyanto, Bendahara Prasetyo Budhi Yuwono, dan Wakabid Humas Sigit Pramono.

Pada kesempatan yang sama, perwakilan PASI Jateng Sobihin menyampaikan, cabor atletik mematok tiga emas di PON Aceh-Sumut. Target itu sama dengan perolehan medali emas yang dicapai di PON Papua lalu.

BACA JUGA: BNNP Jateng Musnahkan Barang Bukti Ganja, Hasil Operasi di Sejumlah Wilayah hingga Lapas

Tiga emas yang dipatok Pengprov PASI Jateng itu, masing-masing dari nomor lempar lembing putri atas nama Atinna Nur Khamila, tolak peluru putra (Irfan Tony Saputro), dan estafet 4×400 meter putri (Liviana Risky, Febiola Fresenlina, Florence Amanda, Indah Puspitasari, Bektiningsih).

”Pengprov berencana akan mengirimkan 10-15 atlet ke PON Aceh-Sumut. Sebelumnya kami akan melakukan try out ke Thailand selama dua bulan,” papar dia.

Sementara itu, Bidang Kesehatan KONI dr Kelik memberikan pengertian, penyebab, dan antisipasi cedera. Penyebab atlet cedera sering dipicu kurangnya pemanasan, badan tidak fit, kurang lentur, keletihan, tergelincir, atau kehilangan pijakan.

”Cedera bisa terjadi pada semua otot tubuh. Tetapi yang paling sering terjadi di lutut, punggung bawah, bahu, leher, dan hamstring,” tukas dia.

Riyan