SEMARANG (SUARABARU.ID)– Nyai Faizah Said Kalialang menyebut, istri Calon Presiden (Capres) RI 2024, Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Supriyanti, merupakan sosok yang ramah dan supel. Kesan itu dia dapat, setelah 10 tahun persahabatannya dengan Atikoh.
Sekitar pukul 12.39 WIB, Atikoh tiba di kompleks Pondok Pesantren Roudlotus Sa’idiyah, Kalialang, Sukorejo, Semarang, Minggu (17/12/2023). Saat turun dari mobil, Atikoh langsung disambut hangat Nyai Faizah.
”Alhamdulillah, Selamat datang,” ucap Nyai Faizah berlari memeluk Atikoh.
BACA JUGA: Pentingnya Manfaatkan Makanan Kaya Nutrisi dan Rendah Kalori
Usai pelukan itu, Atikoh kemudian diajak masuk ke kediaman. Di ruang tamu, Atikoh sudah ditunggu suami Nyai Faizah, yaitu KH Said Al-Masyhad. Mereka pun berbincang sesaat, sebelum akhirnya makan siang bersama.
”Kebetulan saya ini bestie dengan Bu Nyai sudah lama. Karena kami sering mendapat ilmu dari beliau di pengajian,” ungkap Atikoh usai pertemuan.
Cucu KH Hisyam A Karim, pendiri Pondok Pesantren PP Riyadus Sholikhin Kalijaran, Karanganyar, Purbalingga itu menuturkan, bersama Nyai Faizah banyak berkegiatan bersama. Mulai dari pengajian, hingga kepramukaan.
BACA JUGA: Silaturahmi ke Sinta Nuriyah, Siti Atikoh ‘Ngalap Berkah’
”Jadi ini silaturahminya menyambung, karena setelah pindah Jakarta, memang belum ketemu lagi,”imbuh ibu dari Muhammad Zidane Alam Ganjar ini.
Nyai Faizah pun membeberkan, persahabatan yang terjalin dengan Atikoh telah berlangsung sejak 10 tahun. Dia tak mampu menyembunyikan kebahagiaannya, dapat bertemu lagi dengan Atikoh.
”Hati terasa berbunga-bunga, karena Alhamdulillah, bisa nyambung lagi setelah 10 tahun. Kita pramuka juga, kegiatan apa saja juga oke, bersepeda, jogging,” ucap Faizah.
BACA JUGA: Bangun Kemandirian Ekonomi dengan Peningkatan Keterampilan Wirausaha
Di matanya, Atikoh adalah sosok yang tak pernah terlihat marah. Selain itu juga, pribadinya ramah dan supel.
”Beliau itu Masya Allah, tidak pernah marah, terus grapyak (ramah-red). Maaf ya, karena ini di Jawa Tengah, nyuwun sewu, jadi kita pakai bahasa yang los tanpa didikte. Karena ini dari perasaan, dari hati. Jadi betul-betul nyambung tali silaturahminya,” ujarnya.
Tak hanya Atikoh yang bersikap demikian, Nyai Faizah juga melihat hal yang sama di sosok Ganjar Pranowo dan anak semata wayang mereka, Muhammad Zinedine Alam Ganjar.
”Kalau saya lihat dari sosok Bu Atikoh dan keluarganya itu, semuanya supel. Pak Ganjar itu seperti keluarga kami juga. Jadinya apa yang jadi keluhan rakyat, keluhan jamaah saya itu, keluhan kita semua itu, langsung direspon. Mas Alam juga welcome,” tandasnya.
Riyan