blank
Ketum KONI Jateng, Bona Ventura (kanan), saat memaparkan persiapan atletnya menuju PON XXI/2024 di Aceh-Sumut. Dia didampingi Dr Soedjatmiko (tengah) dan Prof Agus Kristiyanto (kiri). Foto: riyan

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Ketua Umum KONI Jawa Tengah, Bona Ventura Sulistiana mengatakan, program Sport Intelligence (SI), yang kini terus dikembangakannya itu, mulai membuahkan hasil.

Hal itu seperti yang disampaikannya, saat menggelar konferensi pers dengan sejumlah wartawan, di Ruang Rapat Kantor KONI Jateng, Komplek GOR Jatidiri, Semarang, Selasa (12/12/2023).

Ikut hadir mendampingi Ketum KONI, Prof Dr Agus Kristiyanto MPd (Dewan Pakar KONI Jateng, Guru Besar Analis Kebijakan Pembangunan Olahraga/FKOR UNS Surakarta), Wakil Ketum II KONI Jateng Dr Soedjatmiko SPd MPd serta Waketum IV H Amir Machmud NS SH MHum.

BACA JUGA: Dharma Wanita Diminta Dukung ASN Jaga Integritas

Seperti diketahui, program SI mulai digunakan KONI Jateng, usai pelaksanaan PON XX/Papua pada 2021. Saat itu, berdasarkan evaluasi dan monitoring yang dilakukan KONI Jateng, prestasi bagus yang didapat provinsi pesaing yakni, mereka menggunakan SI.

Bona menyebut, berdasarkan realitas yang ada, SI memang dianggap menjadi salah satu faktor penting. Hal ini untuk mengungkit prestasi atlet Jateng, dengan terlebih dahulu mengetahui kekutan lawan.

”Ketika kita mencoba belajar dari prestasi Jawa Barat di PON, ternyata mereka menggunakan Sport Intelligence. Itulah kenapa, Jabar selalu konsisten ada di peringkat atas perolehan medali PON,” kata dia dalam keterangannya.

BACA JUGA: Peringati Hari Relawan Palang Merah, Ketua PMI Blora: ‘Aja Leren Dadi Wong Apik’

Belajar dari kesuksesan Jabar, KONI Jateng pun mulai bebenah. Program SI kemudian masuk dalam pembahasannya, guna menyongsong pelaksanaan PON XXI/2024 di Aceh-Sumatera Utara. Dengan modifikasi yang telah disesuaikan, KONI Jateng pun mulai bisa merasakan hasil sementara yang didapatkannya.

Dalam pelaksanaan Pra-PON atau Babak Kualifikasi, prestasi atlet-atlet Jateng ternyata sangat bagus. Tercacat, selama keikutsertaannya di Babak Kualifikasi, Jateng telah mengoleksi 117 medali emas, 116 perak dan 127 perunggu.

”Meski gambaran itu belum bisa dijadikan patokan untuk bisa berpretasi di PON nanti, tetapi setidaknya kita bisa melihat perbandingan kekuatan atlet kita dengan provinsi lain,” imbuh Bona.

BACA JUGA: Buat 204 Inovasi selama 2023, Pemprov Jateng Raih Innovative Government Award 2023 

Ditambahkan dia, saat ini pihak KONI Jateng terus melakukan monitoring atas capaian prestasi dan pantauan kekuatan atlet provinsi pesaing. Bona pun tak ingin terlena atas capaian bagus di Babak Kualifikasi PON kali ini.

Sementara itu, Dr Soedjatmiko menyebutkan, prestasi Jateng di Babak Kualifikasi menjadi gambaran, bagaimana peta kekuatan di PON 2024 mendatang. Dari catatan yang ada, Jateng sudah lolos di 60 cabor dan 588 nomor yang dipertandingkan.

”Kita berharap, Jateng bisa berprestasi di PON 2024 nanti, berkaca dengan hasil Babak Kualifikasi. Kita tidak ingin hasil buruk di PON Papua lalu, akan terulang lagi di Aceh dan Sumut,” sebut dia.

BACA JUGA: Warga Perum Purnamandala Keluhkan Air PDAM Sering Mati

Seperti diketahui, prestasi Jateng di PON Papua lalu, hanya ada di posisi keenam setelah Jabar, DKI Jakarta, Jawa Timur, Papua dan Bali. Saat itu Jateng hanya memperoleh 27 medali emas, 47 perak dan 64 perunggu.

”Kami berharap, catatan bagus di Babak Kualifikasi akan kembali terlihat saat pelaksanaan PON 2024 nanti. Kami optimistis bisa bersaing di PON tahun depan,” tukasnya.

Sedangkan Prof Agus Kristiyanto menyampaikan, Jateng memiliki potensi untuk bersaing menjadi salah satu provinsi terbaik di PON 2024. Melihat hasil Pra-PON atau Babak Kualifikasi, dia juga berharap kondisi itu juga akan tergambar saat pertandingan yang sebenarnya.

”Semua yang sudah dilakukan KONI Jateng, sesuai dengan program awal. Secara teknis kita sebenarnya bisa bersaing dengan provinsi lain,” terang dia.

Riyan