blank
Stevi Jimry Poluan foto bersama Rektor Prof. Dr. Intiyas Utami, S.E., M.Si., Ak., dan para penguji. Foto: Dok/UKSW

SALATIGA (SUARABARU.ID) – Wajah sumringah tidak bisa disembunyikan Stevi Jimry Poluan setelah menerima gelar Doktor Manajemen (DM) dalam gelaran Yudisium DM Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), Senin (4/12/2023).

Ia menjadi lulusan ke-67 dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3.96 atau lulus berpredikat cumlaude.

Dipromotori oleh Prof. Dr. Intiyas Utami, S.E., M.Si., Ak., ia mengangkat disertasi berjudul “Model Kewirausahaan Sosial Berkelanjutan: Kasus pada Lembaga Keuangan”. Menjadi ko-promotor yaitu Ir. Lieli Suharti, M.M., Ph.D., dan Dr. Petrus A. Usmanij, FCMA., dari La Trobe University. Selanjutnya, menjadi penguji disertasinya hadir Prof. Dr. Gatot Sasongko, S.E., M.S., dan Dr. Hani Sirine, SE., MM.

Menurut Steve, kewirausahaan sosial atau social entrepreneurship (SE) merupakan hal penting dalam menangani masalah sosial seperti kemiskinan yang banyak dihadapi oleh masyarakat luas. “Ada sejumlah SE yang dijalankan khususnya di bidang lembaga keuangan mikro (LKM) yang banyak membantu masyarakat marginal,” ungkap Dosen Institut Teknologi dan Bisnis Kristen (ITBK) Bukit Pengharapan tersebut.

blank
Stevi Jimry Poluan menerima gelar Doktor Manajemen (DM) dalam gelaran Yudisium DM FEB UKSW. Foto: Dok/UKSW

Namun, kata Steve, banyak yang memiliki masalah sehingga bangkrut dan tidak memberikan manfaat. Hal ini dikarenakan munculnya masalah baru seperti gagal bayar kepada nasabah dan sebaliknya. Kemudian, dari hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat sejumlah hal yang membuat terjadinya keberlanjutan pada LKM tersebut karena didukung oleh sejumlah faktor.

Faktor tersebut salah satunya yaitu karakteristik pendirinya didorong oleh panggilan iman sehingga kegiatannya dilakukan sepenuh hati, serta tepat sasaran. Selain itu juga faktor lain seperti praktik Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) untuk mendapatkan karyawan yang handal, implementasi strategi organisasi, dan penerapan proses bisnis yang sesuai kebutuhan kegiatan.

“Faktor tersebut ternyata menciptakan keberlanjutan SE karena memberikan dampak positif yaitu perubahan ekonomi, sosial, dan lingkungan pada organisasi dan kelompok perempuan,” tandas Dosen asal Sulawesi Utara ini.