blank
Peringatan Hari Menanam Pohon (Tree Planting Day) Tahun 2023, digelar di Desa Gendaran, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Pacitan. Masyarakat diajak menanam pohon sebanyak-banyaknya.(Dok.Prokopim Pacitan)
PACITAN (SUARABARU.ID) – Menyongsong musim penghujan (Mapag Rendheng), masyarakat di Kabupaten Pacitan diajak untuk menanam pohon sebanyak-banyaknya. Tujuannya, agar jangan ada tanah kosong yang dibiarkan gundul.

Bagian Prokopim Pemkab Pacitan, mengabarkan, ajakan tersebut disampaikan Bupati Pacitan melalui Asisten Administrasi Umum, Deni Cahyantoro, pada acara Konservasi Sumber Air dalam rangka Hari Menanam Pohon Indonesia (Tree Planting Day) Tahun 2023.

Acara tersebut, dirangkai dengan peresmian sumur bor dan pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R). Yakni TPS yang menerapkan pola pendekatan pengelolaan persampahan pada skala komunal atau kawasan, dengan melibatkan peran aktif pemerintah dan masyarakat.

Kegiatan tersebut, dilaksanakan Kamis (30/11), di Desa Gendaran, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Pacitan. Dalam menyambut datangnya musim penghujan ini, masyarakat diajak menanam pohon sebanyak-banyaknya. Dalam Pranata Mangsa, siklus Mangsa Labuh atau Labuh Kapat telah terlewatkan, dan kini memasuki Mangsa Kanem (10 Nopember sampai dengan 22 Desember 2023).

Mangsa Kanem memiliki Candra (sesebutan) Rasa Mulya Kasucian. Maknanya, mulai memasuki siklus musim penghujan yang sesekali ditingkah adanya petir.

Untuk itu, Bupati melalui Asisten Administrasi Umum, Deni Cahyantoro, mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Pacitan menyambut musim penghujan dengan menanam pohon sebanyak-banyaknya. ”Jangan biarkan lahan kita kosong atau gundul,” tandas Deny.

Bupati mengajak seluruh stakeholder untuk bersama menanam tanaman produktif seperti pohon buah-buahan. Karena selain pohonnya berfungsi untuk konservasi lahan kritis, buahnya bisa dipanen setiap musim, serta menambah penghasilan dan meningkatkan ekonomi keluarga.

Ditegaskan, gerakan menanam pohon, mengelola lingkungan, tidak buang sampah di sungai dan di sumber air, adalah cara menjaga bumi kita agar tetap lestari. ”Mari terus kita tumbuhkan budaya cinta lingkungan, mulailah dari diri, keluarga dan lingkungan kita sendiri,” ujar Deny.
Bambang Pur