blank
Seorang perempuan terjaring razia PGOT di Pasar Agro Purwodadi. Foto: Tya Wiedya

GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Sebanyak sembilan orang diamankan petugas gabungan dari Polres Grobogan, Satpol PP, Dinas Sosial, DP3AKB dan RS Soedjati Purwodadi, dalam operasi PGOT di wilayah Kabupaten Grobogan, Rabu, 15 November 2023.

Seorang dari sembilan yang diamankan tersebut, diketahui sebagai orang dalam gangguan jiwa (ODGJ), dan delapan lainnya adalah pengemis.

Hadir dalam kegiatan operasi tersebut, Kasat Binmas Polres Grobogan, AKP Abbas. Menurut AKP Abbas, pelaksanaan operasi ini adalah bagian dari program rehabilitasi sosial bagi para penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) lainnya, bukan korban HIV/AIDS atau NAPZA di luar panti sosial.

Sembilan orang tersebut kemudian dibawa ke shelter Dinas Sosial Kabupaten Grobogan, untuk dilakukan pendataan. Setelah itu, mereka mendapatkan pembinaan dari Dinas Sosial Kabupaten Grobogan.

‘’Para PGOT, kemudian didata dan diberikan pembinaan. Ini agar mereka tidak mengulangi lagi perbuatannya,’’ kata Kasat Binmas Polres Grobogan Polda Jateng.

AKP Abbas menjelaskan, penertiban terhadap para PGOT ini dilakukan lantaran mereka berada di sudut-sudut jalan, yang mengganggu keamanan dan kenyaman para pengendara.

Tidak hanya itu, keberadaan gelandangan dan pengemis tersebut dinilai mengganggu kenyamanan dan ketertiban masyarakat di Kabupaten Grobogan.

“Kami akan terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk melaksanakan razia PGOT. Hal ini, agar tercipta keamanan dan ketertiban serta tidak mengganggu kenyamanan masyarakat dalam beraktivitas, khususnya menjelang Pemilu 2024 ini,” terang AKP Abas.

AKP Abas juga mengimbau masyarakat agar tak lagi memberikan uang kepada gelandangan dan pengemis.

‘’Hal ini untuk mengantisipasi banyaknya jumlah pengemis yang terus meningkat di Kabupaten Grobogan,’’ ungkap AKP Abbas.

Orang Lama

Sementara itu, Kasi Rehabilitasi Sosial, Tuna Sosial dan Korban Perdagangan Orang, Yuli Herawati menjelaskan, sembilan orang yang terjaring dalam operasi PGOT ini mayoritas mereka yang pernah terjaring sebelumnya.

“Mayoritas itu mereka sudah pernah terjaring. Beberapa lainnya ada yang baru. Salah satunya seorang ibu yang ditemukan di pinggir jalan oleh petugas gabungan,” ujar Yuli Herawati.

Yuli sendiri menyayangkan, mereka yang pernah terjaring sebelumnya dan mendapatkan pembinaan dari Dinas Sosial, justru malah kembali ke jalanan.

“Ini sudah kita data, nanti kita bina dan kita akan panggil pihak desa dan keluarganya untuk menjemput ke shelter Dinas Sosial ini,” ujar Yuli Herawati.

Dirinya berharap, setelah ada pembinaan, mereka yang terjaring tidak lagi kembali ke jalanan.

“Yang pengemis kita minta untuk tidak lagi mengemis, tetapi melakukan pekerjaan yang positif. Yang ODGJ juga kita harapkan bisa mendapatkan pengobatan agar mereka terawat dengan baik dan bisa sehat lagi,” harap Yuli.

Tya Wiedya