blank
Para santri di Dukuh Kalilopo Desa Klumpit, Kecamatan Gebog saat melakukan aksi penggalangan donasi untuk Palestina. foto: Ali Bustomi

KUDUS (SUARABARU.ID) – Ratusan santri dari PP Tarbiyatul Sibyan, PP Tariyatul Banat, TPQ Alfalah, serta jamaah Barzanzi dan Diziba’iyah  dari Dukuh Kalilopo, Desa Klumpit, Kecamatan Gebog menggelar aksi doa bersama dan pengumpulan donasi untuk warga Palestina yang menjadi korban agresi militer zionis Israel.

Aksi tersebut dipusatkan di masjid setempat dengan diawali doa bersama, Sabtu (12/11) malam. Setelah itu, para santri yang Sebagian besar merupakan anak-anak tersebut menyebar ke rumah-rumah warga untuk menggalang donasi.

Selain membawa kotak kardus yang digunakan untuk menampung uang donasi warga, para santri juga membawa sejumlah poster yang berisikan dukungan kepada korban perang di Palestina. Mereka juga menyerukan agar Israel segera menghentikan aksi militernya sehingga kehidupan bisa kembali damai.

Panitia kegiatan, Saifuddin Nawawi mengatakan, aksi doa bersama dan open donasi ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian dan keprihatinan para santri atas musibah kemanusiaan yang menimpa saudara-saudara muslim di Palestina.

“Sebagaimana kita ketahui di berbagai media, Israel belum berhenti melancarkan kekejamannya dengan menyerang warga sipil Palestina yang tak berdosa. Dan akibatnya, ribu warga tak berdosa tewas serta ratusan ribu lainnya harus menderita,”tandasnya.

Oleh karena itu, dalam kegiatan ini, kata Nawawi, pihaknya ingin mengetuk kepedulian masyarakat Dukuh Kalilopo, Desa Klumpit untuk memberikan sedikit yang dimilikinya guna membantu saudara muslim yang ada di Palestina.

Warga tak hanya diminta donasi saja, tapi diharapkan melangitkan doa agar peperangan di Palestina bisa segera berakhir dan para korban mendapatkan kekuatan dari Allah SWT untuk menghadapi penderitaan yang terjadi sekarang.

“Alhamdulillah, dalam satu malam ini terkumpul donasi Rp 10 juta lebih. Rencananya, donasi ini akan kami salurkan lewat Laziznu untuk nantinya dikirimkan ke Palestina,”tandasnya.

Ali Bustomi