Bahrun juga memberikan peringatan keras. “Tujuan bergabung menjadi pekerja adalah untuk mengembangkan minat, bakat, dan bekerja dengan penuh rasa tanggung jawab, bukan untuk mencari perlindungan melakukan tindakan terlarang,” tandasnya.
BACA JUGA: Batik Tulis Karya Narapidana Lapas Semarang Tembus di Pasaran Mancanegara, Motif Naga Paling Laku
Ia mengingatkan agar setiap pelayanan warga binaan di semua unit kerja harus melalui pintu depan. Selain pekerja Bimker dilarang keras untuk masuk, guna meminimalisir terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban (kamtib).
“Setiap pekerja bertanggung jawab penuh terhadap alat sarana kerja yang ada di setiap unitnya, dan dilarang keras membawa alat ataupun barang dari unit kegiatan kerja keluar dari lingkungan Bimker, termasuk dibawa ke blok hunian,” terangnya.
Bahrun berharap dengan pengarahan dan imbauan ini mampu menciptakan lingkungan kegiatan kerja yang bersih, tertib dan rapi, untuk mewujudkan Lapas Semarang yang produktif melalui kegiatan kerja.
BACA JUGA: Kembangkan Skill Menjahit, WBP Lapas Semarang Ikuti Pelatihan Pembuatan Boneka
Sementara itu Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas (KPLP) Semarang, Supriyanto menyampaikan pesan kepada seluruh pekerja Bimker agar selalu menjaga kepercayaan dan bertanggung jawab.
“Diantara 1.685 narapidana penghuni Lapas Semarang, pekerja Bimker merupakan orang-orang terpilih dan telah dipercaya oleh dinas untuk melaksanakan kegiatan kemandirian. Jadi jangan sampai menyalahgunakan kepercayaan untuk berperan dalam peredaran narkoba,” tandas Supriyanto.
Ning S