blank
Bersama Perangkat Desa, para prajurit TNI dari jajaran Koramil-22 Slogohimo Kodim 0728 Wonogiri, memprakarsai kerja bakti di lokasi bencana puting beliung.(Dok.Pendim 0728 Wonogiri)

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Memasuki musim pancaroba sekarang ini, masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaannya. Utamanya terhadap kemunculan bencana hujan angin, puting beliung, badai, cleret tahun dan banjir. Yang itu lazim muncul bersamaan dengan datangnya awal musim penghujan.

Imbauan ini, disampaikan oleh Anggota DPRD Kabupaten Wonogiri, Suparmo dan Djati Waluyo, terkait dengan adanya tanda-tanda datangnya awal musim penghujan. Menyikapi ini, perlu langkah-langkah untuk memperkuat mitigasi. Mitigasi (mitigation) adalah tindakan mengurangi dampak bencana.

”Di sejumlah lokasi, memang sudah ada yang diguyur hujan. Tapi sifatnya masih setempat-setempat,” jelas Suparmo dan Djati Waluyo. Suparmo yang juga seniman Dalang Wayang Kulit, dan Djati Waluyo yang Mantan Kepala Desa (Kades), paham akan perhitungan musim berdasarkan Pranatamangsa.

Kedua legislator ini, menyebutkan, dalam perhitungan Pranatamangsa, saat ini telah memasuki Mangsa Kalima. Siklusnya berlangsung 27 hari, dimulai Tanggal 14 Oktober sampai dengan Tanggal 9 Nopember 2023 mendatang.

Mangsa Kalima memiliki Candra (sebutan) Pancuran Emas Sumawur Ing Jagad. Artinya, hujan mulai turun yang kadang disertai dengan angin kencang. Juga ditandai hewan melata ular pada keluar dari liangnya.

Angin Kencang

Sementara itu Badan Meteorologi Kelimatologi Geofisika (BMKG), menginformasikan, di musim pancaroba ditandai dengan kemunculan bertiupnya angin kencang. Ini terjadi sebagai akibat dari adanya pertemuan atau pengalihan massa udara dingin dari Benua Australia ke massa udara panas dari Asia Tenggara.

Adanya perubahan suhu yang signifikan antar-kedua massa tersebut, menyebabkan terbentuknya konveksi udara. Yakni turunnya udara karena perbedaan suhu udara panas yang naik ke atas, dan udara dingin yang turun ke bawah.

Dari Kecamatan Slogohimo, Kabupaten Wonogiri, dilaporkan, guyuran hujan pertama telah memunculkan bencana puting beliung. Merusak sejumlah rumah warga dan merobohkan bangunan atap Balai Desa serta memporakporandakan bangunan teras salah sebuah gedung pertemuan.

Penerangan Kodim (Pendim) 0728 Wonogiri, Pelda Indra, mengabarkan, jajaran Koramil-22/Slogohimo bersama perangkat desa, telah memprakarsai kerja bakti gotong royong bersama masyarakat. Kerja bakti dipimpin Danramil-22 Slogohimo Kapten (If) Prahwoto, untuk menyingkirkan puing-puing reruntuhan bangunan yang terdampak puting beliung.
Bambang Pur