Penyerahan Kambing Etawa dalam Kendal Puisi Award 2023. Foto:  Dok Lereng Medini

KENDAL (SUARABARU.ID) – Petugas perpustakaan SDN 02 Purwosari Kec Patebon Kendal berhasil membawa pulang kambing peranakan etawa karena terpilih sebagai Juara 1 Sayembara Manuskrip Puisi tingkat Kabupaten Kendal.

Melalui manuskrip puisi “Wanitaku” Wahyu Indah Puji Lestari (33 tahun) meraih Kendal Puisi Award 2023.

Pengumuman pemenang Kendal Puisi Award dibacakan Muslichin, anggota mewakili Dewan Juri, dalam acara Penganugerahan Kendal Puisi Award 2023 di Teras Budaya Prof Mudjahirin Tohir, Kaliwungu, Minggu (29/10) siang.

Sementara hadiah kedua, ketiga, dan naskah menarik Dewan Juri masing-masing mendapat hadiah sepasang kelinci, sepasang ayam kampung, dan seekor bebek.

Selain hadiah hewan ternak, para juara juga mendapatkan: plakat, piagam penghargaan, dan bingkisan dari pendukung acara berupa kain batik Kendal Textile dan paket buku dari penerbit di Kendal.

Kendal Puisi Award (KPA) 2023 diselenggarakan secara  gotong royong oleh Komunitas Lerengmedini (KLM) Boja, Pelataran Sastra Kaliwungu (PSK), Sangkar Arah Pustaka  dan Jarak Dekat Art Production, Kangkung Kendal.

Penjaringan naskah dari peserta dilakukan sejak awal tahun 2023 dan berhasil menjaring 8 karya peserta dari berbagai daerah di Kabupaten Kendal Jawa Tengah.

Ketua Panitia KPA 2023, Bahrul Ulum A Malik, menyatakan, setelah tahun kemarin penyelenggara mengangkat novel sebagai tema, tahun ini, puisi (manuskrip puisi).

Melalui kegiatan ini harapannya, bisa menjadi ruang ekspresi dan motivasi bagi para penulis di Kabupaten Kendal, khususnya mereka yang masih berusia 35 tahun ke bawah.

“Alhamdulillah, dari sisi kuantitas, peserta lomba tahun ini meningkat ketimbang tahun lalu. Jika tahun lalu, ada empat peserta sayembara novel, tahun ini, ada delapan penyair muda yang mengirimkan manuskrip puisinya,” kata Bahrul Ulum, di sela Pengumuman Sayembara KPA 2023.

Selengkapnya, hasil penilaian Dewan Juri yang terdiri dari Ahmadun Y Hervanda (Sastrawan asal Kaliwungu yang juga koordinator juri), Muslichin (penulis dan guru), dan Setia Naka Andrian (penyair dan dosen UPGRIS).

Juara I Wahyu Indah Puji Lestari asal Kangkung dengan manuskrip puisi berjudul Wanitaku, Juara II Cipto Roso asal Kaliwungu (Entitas Menuju Pulang), dan Juara III Agnes Wilis Prawismi asal Weleri (Padhang Bulan).

Sementara, Naskah Menarik Perhatian Juri, diraih oleh Nalendra Ajib Afisaputra asal Patebon (Jawoh) dan  Waliyah Lulu Millaty asal Kaliwungu (Pancarona).

Para penyelenggara Kendal Puisi Award 2023, dan sejumlah juara berfoto bersama. Foto: Dok Lereng Medini

Ulum menyampaikan acara KPA 2023 ini terselenggara berkat gotong royong segenap pihak. Termasuk hadiah hewan ternak juga merupakan gotong royong antarkomunitas penyelenggara.

Selain itu juga pihak-pihak yang mendukung terselenggaranya acara ini. “Semoga kegiatan ini bermanfaat dan turut menjadi ruang untuk menggiatkan literasi dan sastra di Kendal,” tutur Ulum yang juga Kepala MI NU 04 Kumpulrejo Kaliwungu.

Dewan Juri dalam KPA 2023 ini yakni: Muslichin, Ahmadun Y Hervanda, dan Setia Naka Andrian. Dalam pertanggungjawaban sebagai anggota juri, Setia Naka Andrian, menyatakan, secara umum dari keseluruhan peserta KPA 2023, seluruh peserta memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing.  Akan tetapi kiranya mereka telah memiliki energi yang cukup besar untuk merampungkan naskahnya.

“Para peserta pun masih perlu untuk lebih keras lagi untuk menempa imajinasinya, mengolah tema, mencipta bentuk, serta beberapa bangunan lain dalam puisi,” tutur penyair dan dosen Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas PGRI Semarang.

Sementara itu, Muslichin, anggota Dewan Juri berharap kepada para pemenang dan peserta, terutama peserta yang masih belum beruntung, tetap berusaha untuk berkarya sebaik mungkin.

Terus  membaca, melihat, dan merasakan fenomena di sekeliling, baik yang mikro dan makro agar tercipta pengalaman batin yang bisa dituangkan dalam puisi.

“Siapa tahu ke depan bisa menjadi juara. Toh, batasan kualitas yang menang dan belum menang tipis saja. Hanya kurang beruntung,” ujar Muslichin, guru SMAN 2 Kendal.

Ia pun berharap, warga Kendal juga bisa turut berpartisipasi dalam ajang Kendal Novel Award di tahun berikutnya.

Acara berlangsung dengan meriah dengan dihadiri puluhan peserta. Sebelum pengumuman iisi dengan pertunjukan monolog Hatta Lovanazetta Kaisar (Siswa SDN  01 Pegulon Kendal) dengan lakon “Kiai Akrobudin”, Rebana Annahla dari MI NU 04 Kumpulrejo Kaliwungu dan Tari Sufi Kaliwungu, Musikalisasi Puisi Paradoks, Dongeng “Asal Usul Kaliwungu” oleh Meysha Angelica Azzahra, dan Musik Akustik SinLanPin.

Pemenang

Sementara itu, Wahyu Indah Puji Lestari, penyair kelahiran Kendal, 12 Februari 1990 mengaku tak menyangka manuskrip puisinya yang berjudul “Wanitaku” akan mendapat nilai terbanyak dari Dewan Juri.

“Sangat kaget. Tak menyangka berkat puisi saya dapat kambing etawa. Mimpi pun tidak,” ujar Puji tersenyum semringah.

Puisi-puisi di dalamnya bertema perempuan. Perempuan yang berelasi dengan keluarga, tuhan, dan sesama manusia.

Tentang perempuan yang ingin terus menjadi terbaik baik siapapun dan dalam setiap aktivitas apapun, khususnya bagi suami dan keluarganya.

Saat ditanya akan diapakan hadiah kambing itu? Wahyu menjawab, akan dipelihara bersama suami, Akhmad Yakub.

Karena kebetulan suaminya juga sedang berangan-angan ingin memelihara kambing seperti beberapa saudaranya di kampung.

Saat ini aktivitas Wahyu bekerja sebagai petugas perpustakaan di SDN 02 Purwosari Kec Patebon Kendal.

Sebelumnya, ia berprofesi sama di Sekolah Alam Aulia Kendal selama 7 tahun. Wahyu yang merupakan lulusan S1 Jurusan Perpustakaan Universitas Terbuka ini, mengaku, keranjingan menulis puisi sejak tahun 2015 silam. Saat itu ia mulai bekerja di pabrik PT Sami Semarang (perakitan kabel mobil).

“Saya mulai produktif menulis puisi saat kerja di pabrik. Setelah itu malah mulai jarang. Dan, adanya sayembara KPA ini, membuat saya semangat mencipta puisi lagi,” ujar perempuan yang tinggal di Dusun Jetakan RT 02 RW 01 Desa Kalirejo Kecamatan Kangkung, Kendal.

Tak hanya mengurusi buku-buku di perpustakaan tempatnya bekerja, ia ternyata juga aktif dalam beberapa organisasi di bidang literasi. Di antaranya Komunitas Bisa Menulis Kendal, komunitas Mak Sulis, Read Aloud Kendal, dan Hebat Community (Home Education Basic Akhlak and Talent).

Diaz Aza