BATANG (SUARABARU.ID) – Waktu yang tersita oleh kesibukan ternyata bukan cuma punya seorang pejabat, nyatanya para pedagang dan masyarakat umum pun merasakan hal serupa. Seringkali kesibukan ketika di pasar menjadi penyebab utama para pedagang dan kaum ibu tidak sempat untuk ber-KB.
Menyikapi kondisi tersebut, Pemkab Batang melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Batang mulai membuka akses layanan KB di pusat layanan publik, seperti pasar tradisional.
Sub Koordinator Pelayanan KB, DP3AP2KB Batang, Himawan mengatakan, sebelumnya layanan yang diberikan, langsung kepada warga dengan berkunjung ke fasilitas layanan kesehatan. Namun kali ini mencoba dengan jemput bola ke masyarakat melalui program Gerakan Bersama Keluarga Tepat Sasaran (Gerbek Pasar).
“Pasar Bandar merupakan yang pertama, tidak menutup kemungkinan kalau sambutannya positif, kegiatan serupa juga akan digelar di Pasar Bawang dan Limpung,” katanya, saat ditemui, di UPTD Pasar Bandar, Kabupaten Batang, Senin (23/10/2023).
Sekretaris DP3AP2KB Batang Masruriah mengatakan, Gerbek Pasar ini bertujuan untuk menyiasati bagi warga desa sekitar agar tetap dapat mendapatkan layanan KB, di tengah kesibukan sehari-hari. “Layanan KB yang diberikan yakni IUD, Implan, suntik, pil dan kondom. Sedangkan Metode Operasi Wanita (MOW) dan Metode Operasi Pria (MOP) harus dilakukan di Fasyankes,” jelasnya.
Penata KKB Ahli Muda Bidang KB, BKKBN Jateng Esterina Kusumastuti menerangkan, upaya jemput bola layanan KB di pasar tradisional sangat inovatif karena membantu memudahkan masyarakat mendapatkan layanan.
“Pasca pandemi layanan KB Gerbek Pasar baru ada pertama kali di Jawa Tengah dan mungkin bisa menjadi percontohan bagi daerah lain,” ungkapnya.
Sementara itu, Camat Bandar Muhammad Nashruddin menanggapi positif Gerbek Pasar karena merupakan upaya untuk mengurangi kepadatan penduduk. “Bandar memang menduduki peringkat kedua setelah Kecamatan Batang untuk pertumbuhan penduduknya. Ada 80 ribu warga kami, semoga lewat program ini bisa menekan kepadatan populasi penduduk,” harapnya.
Salah satu warga, Sukarti (39) didampingi cucunya berencana akan melakukan KB, setelah memiliki dua anak berusia 22 dan 23 tahun serta cucu berusia 4 tahun. “Saya mau KB IUD biar tidak kerepotan, apalagi sudah punya anak dan cucu,” ujar dia.
Program Gerbek Pasar sangat ditunggu warga karena membantu mendapatkan akses KB lebih mudah dan diberikan secara gratis. Rencananya program serupa juga akan diintensifkan ke sarana publik lainnya seperti destinasi wisata di Kabupaten Batang, agar layanan mudah dijangkau masyarakat.
Nur Muktiadi