Para siswa SMK Pembangunan Nasional saat mendengarkan arahan Ipda Yusuf Al Hakim. Foto: Tya Wiedya

GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Polres Grobogan bekerja sama dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pembangunan Nasional, Peradi, Yayasan Indo Ramah Anak dan Cabang Dinas Pendidikan Jawa Tengah Wilayah IV menggelar kegiatan sosialisasi pencegahan kenakalan dan kriminalitas remaja, di lapangan C, Kamis (19/10/2023).

Kegiatan tersebut mengusung Sosialisasi Mencegah Kenakalan dan Kriminalitas Remaja dengan Memahami Nilai Nilai Pancasila dalam Kehidupan Sehari-Hari. Sambil duduk di bawah terik sinar matahari pagi, ratusan siswa SMK Pembangunan Nasional Purwodadi terlihat menyimak arahan dari narasumber yang hadir dalam kegiatan tersebut.

Arahan pertama dari Polres Grobogan yang diwakili Kanit PPA Ipda Yusuf Al Hakim. Kepada para siswa, Ipda Yusuf Al Hakim menerangkan bahwa para siswa semestinya untuk tidak melakukan tindakan yang memecah persaudaraan, salah satunya tawuran.

Ipda Yusuf menerangkan, tawuran merupakan salah satu tindakan kenakalan remaja yang melanggar hukum. Selain itu, kenakalan remaja juga sikap tidak mengamalkan sila-sila dalam Pancasila.

“Kenakalan remaja yang melanggar hukum tentu akan diproses hukum dan bagaimana kalau masih di bawah umur? Penindakannya melalui unit PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak),” ujar Ipda Yusuf.

Dalam kegiatan ini, Ipda Yusuf mengatakan bahwa Unit PPA Sat Reskrim Polres Grobogan membuka layanan Pandu Puspa yang fokusnya untuk menangani kasus perempuan dan anak-anak di bawah umur.

Di akhir pemaparannya, Ipda Yusuf meminta kepada para siswa agar memahami bagaimana orang tua yang sudah bersusah payah untuk menyekolahkan mereka sampai saat ini.

“Lakukan tugas kalian untuk belajar dan patuh kepada orang tua karena doa orang tualah yang membawa kalian sampai sekarang ini, jangan pernah sakiti mereka,” nasihat Ipda Yusuf.

Sementara itu, Ketua Peradi Grobogan, Yunita menerangkan, agar para remaja tidak melakukan kenakalan remaja, setiap hal yang terjadi tidak perlu menggunakan emosi atau cara kekerasan.

Para siswa berfoto bersama para narasumber usai peluncuran Sekolah Gaul Anti Kekerasan. Foto: Tya Wiedya

“Jangan pakai emosi atau kekerasan. Semua bisa dibicarakan secara adem. Hindari kekerasan karena kekerasan itu melanggar hukum. Jika tidak mau terkena sanksi, jauhi kekerasan,” ujar Yunita.

Kegiatan Sosialisasi Mencegah Kenakalan dan Kriminalitas Remaja dengan Memahami Nilai Nilai Pancasila dalam Kehidupan Sehari-Hari adalah kegiatan pertama yang digelar untuk membina para siswa agar tidak terjerumus untuk melakukan tindak kenakalan remaja.

Kepala SMK Pembangunan Nasional Purwodadi, Wudakir, berterima kasih atas kegiatan sosialisasi tersebut. Menurutnya, pemaparan yang disampaikan oleh para narasumber ini diharapkan membawa manfaat untuk para siswa.

“Semoga ke depan siswa SMK Pembangunan Nasional semakin baik, semakin memahami bahwa kenakalan remaja tidak baik dan melanggar hukum Ke depan, siswa SMK Pembangunan Nasional siap melakukan berbagai kegiatan yang positif untuk mendorong mereka mencapai cita-cita,” harap Wudakir.

Tya Wiedya