SEMARANG (SUARABARU.ID) – Pemerintah Kota Semarang melalui dinas terkait mulai melakukan perbaikan seluruh jaringan drainase yang ada di Kota Semarang. Hal ini dilakukan dalam rangka mengantisipasi banjir yang terjadi saat musim hujan tiba.
Revitalisasi saluran-saluran air di pusat kota dan di wilayah pinggiran jelang musim hujan sebagai infrastruktur pengendali banjir memang menjadi salah satu program prioritas Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu .
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memprediksi musim hujan akan terjadi pada November 2023. Berdasarkan perkiraan itu, Pemkot Semarang melakukan sejumlah upaya dengan revitalisasi drainase maupun gorong-gorong sejak Juni lalu.
Kepala Bidang SDA dan Drainase Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang, Mochamad Hisam Ashari, mengatakan, sedikitnya ada delapan titik saluran air di Kota Semarang dalam proses revitalisasi.
Dimulai dari timur, Saluran Klipang, Saluran Kedungmundu, Saluran Tentara Pelajar, Saluran Erlangga, Saluran Pemuda-Imam Bonjol, Saluran Depok, dan Saluran Jatisari. Saluran Tlogosari Wetan telah rampung, dan lainnya akan selesai awal bulan depan.
“Itu salah satu dari antisipasi kita menghadapi musim hujan tahun ini karena memang pada lokasi yang disebutkan tadi, ternyata harus diakui kapasitas saluran terlalu kecil, tidak seimbang dengan debit air,” kata Hisyam belum lama ini.
Anggaran yang digelontorkan dalam proyek ini sekitar Rp 1 miliar sampai Rp 3 miliar tergantung panjang dan kedalaman saluran. Pekerjaan-pekerjaan tersebut dipastikan akan rampung sebelum musim hujan. Demikian juga, Hisyam menjamin konstruksi bangunan yang kokoh.
Dia pun mengatakan, bahwa pekerjaan saluran air tersebut tak akan berjalan semasif ini jika tidak ada dorongan dan dukungan dari Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu.
Menurutnya, di samping saran dan masukan dari masyarakat, Mbak Ita (sapaan akrab Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu-red) banyak menaruh perhatian terkait penanganan menjelang musim hujan.
“Beliau memonitor terus, bagaimana langkah kami dan memberikan support, dukungan moral sangat besar untuk bergerak,” katanya, dengan menjelaskan bahwa setiap harinya Mbak Ita memberikan semangat agar tak lelah melayani masyarakat.
Termasuk dengan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang yang tak henti-hentinya memantau pihaknya bekerja sesuai dengan program perencanaan dan keinginan masyarakat.
“Saya kira dewan sepaham dengan kami, artinya bersama-sama berjuang dan berkomitmen mengatasi banjir. Tingkat legislatif terus mendorong memberikan dukungan kepada kami agar melaksanakan tugas sebaik-baiknya,” ujarnya.
Lebih lanjut, Hisyam menyatakan, telah memiliki tim khusus untuk melakukan pemantauan wilayah-wilayah yang memiliki saluran air buruk. Dalam hal ini, pihaknya tak menunggu waktu lama mengerahkan personel untuk menanganinya.
“Begitu juga di era medsos yang serba mudah ini, saya kira kita dipermudah untuk merespon aduan warga. Insya-Allah langsung kami tangani,” ujarnya.
Hisyam menuturkan, penanganan banjir tak akan bisa dilakukan dari sudut pemerintah. Dia berharap peran masyarakat untuk bisa berkolaborasi menuntaskan persoalan air bah di Ibu Kota Jawa Tengah.
“Musim hujan mungkin baru akan mulai satu bulan ke depan, masih ada waktu untuk berbuat bersama,” katanya.
Hery Priyono