Ketua Presidium Pinsar-PPN Yudianto Yusgiarso (paling kiri), Ketua Koperasi PPN Blitar, Nafisa (kedua kanan), Staf Bapanas Musyafa Al Faruq, Ketua PPN Pinsar Lampung Jenni Sulistiowati (kedua kanan), Peternak Layer Jawa Barat Leopold Halim (paling kanan) dalam Rembuk Jagung dan Telur Peternak 2023 di The Wujil Hotel & Conventions, Rabu 4 Oktober 2023.. Foto: Edy Barlianto

UNGARAN (SUARABARU.ID) – Kalangan peternak ayam petelur (layer) mendesak pemerintah secepatnya membuka keran impor jagung, selambatnya pada November 2023 untuk mengatasi kelangkaan bahan baku pakan ayam.

Ketua  Presidium Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar) Petelur Nasional (PPN) Yudianto Yosgiarso mengatakan saat ini kalangan peternak ayam kesulitan jagung sebagai bahan utama pakan. Jika ada di pasaran harganya sudah di atas Rp 6.200 per kg.

Harga jagung tersebut, paparnya, sudah tidak terjangkau lagi sehingga mengancam keberlangsungan hidup usaha peternakan ayam petelur (layer) di tengah harga telur di tingkat peternak yang belakangan ini terus merosot pada posisi Rp24.500 per kg.

“Pemerintah harus membuka keran impor jagung melalui Bulog. Secepatnya. Paling lambat November 2023 karena kondisi peternak benar-benar sudah kritis,” ujarnya pada Rembuk Nasional: Telur dan Jagung Peternak 2023, di The Wujil Resort & Conventions, Ungaran, Semarang, Rabu, 4 Oktober 2023.

Yudi menyebutkan, pemerintah sedikitnya dapat merealisasikan impor jagung sebanyak 304.000 ton untuk mengahadapi masa paceklik panen tiga bulan kedepan, masing-masing 184.000 ton untuk peternak skala menengah-atas dan 120.000 ton untuk peternak skala |UMKM.

Jagung sebanyak itu untuk memenuhi kebutuhan para peternak hingga masa panen petani musim berikutnya yang diperkirakan jatuh pada Januari-Februari 2024.