blank
Pemain Persijap protes terhadap kepemimpinan wasit Amri Nurhadi

JEPARA (SUARABARU.ID) – Laga liga 2 antara tuan rumah Persijap Jepara melawan PSCS Cilacap di Stadion Gelora Bumi Kartini Jepara pada Sabtu malam 30/9/2023 berakhir imbang 0-0. Selain faktor banyak peluang yang tidak bisa dimanfaatkan oleh pemain Persijap, buruknya kepemimpinan Wasit Amri Nurhadi juga berpengaruh.

Tercatat di pertengahan babak pertama ketika pemain PSCS tangannya menyentuh bola di kotak penalti juga dibiarkan. Pada babak kedua kembali pemain PSCS menyentuh bola atau handsball yang dibiarkan  juga oleh  wasit.

Puncaknya ketika memasuki pertengahan babak kedua ketika Arya Wiguna pemain Persijap dijatuhkan 2 pemain PSCS di kotak penalti tidak dianggap pelanggaran oleh wasit Amri Nurhadi. Dan parahnya pada tambahan waktu babak kedua yang seharusnya 5 menit, tambahan waktu kurang dari 5 menit peluit panjang sudah ditutup Wasit Amri Nurhadi.

Sontak hal ini memancing pemain Persijap untuk memprotes dan mengerubungi wasit dan hakim garis. Tidak itu saja wasit juga dikejar oleh penonton yang marah atas kepemimpinan ” korps baju hitam, untunglah panpel sigap bisa mengatasi keadaan sehingga sang pengadil yang tidak adil aman tidak terjadi hal buruk.

Hal ini membuat kesal manajer Persijap Egat Sacawijaya. Buruknya kepemimpinan wasit juga diungkapkan oleh PU Persijap Iwan HW. Iwan menyesalkan kepemimpinan wasit Amri Nurhadi. ” Kelihatan tidak profesional wasit ini. “Banyak keputusan keputusan yang banyak merugikan Persijap. Pemain Persijap dilanggar dibiarkan “, ujar Iwan tidak bisa menyembunyikan emosinya.

Selain Iwan HW, Aping salah pendukung Persijap seusai pertandingan mengatakan, ” sebagai pendukung  benar-benar kecewa kepemimpinan wasit tadi malam sangat merugikan tuan rumah.  Banyak pelanggaran-pelanggaran yang seharusnya didapat tuan rumah, bahkan di antara pelanggaran- pelanggaran itu harusnya ada kartu yang dikeluarkan untuk pemain PSCS Cilacap, tapi wasit tidak melihat itu sebagai pelanggaran berarti”, Ujar Aping.

Di sisi lain menurut Aping permainan Persijap juga masih kurang maksimal, terutama di posisi depan, bahkan irama dan skema pertandingan juga belum terlihat secara jelas, ” masih terlihat “grasa grusu”, bingung dan sering kehilangan bola saat menyerang,

Itu bakal jadi PR besar buat pelatih, 3 pertandingan awal, 1 pertandingan tandang dan 2 pertandingan kandang dan persijap hanya bisa mendapatkan 2 angka , itu sangat buruk menurut saya, apalagi dengan target promosi liga 1 yang dilontarkan pihak manajemen di awal pembentukan tim”, pungkas Aping.

Buruknya kepemimpinan wasit juga disoroti pemerhati sepak  bola Jepara , Arif Handoyo. ” Mulai dari awal sampai akhir pertandingan tadi malam wasit seakan -akan mengerjai Persijap. Banyak pelanggaran yang dilakukan tim lawan dan wasit tidak meniup peluit”, ujar Arif Handoyo singkat.

Hadepe – Edy S