blank
Dalam diskusinya di Universitas Dr Soetomo, Ganjar menyatakan, ada 16,5 juta anak muda di Indonesia mengalami masalah mental. Sebesar 2,45 juta lainnya bahkan sudah mengalami gangguan mental, dan harus menjalani perawatan. Foto: tmgp

SURABAYA (SUARABARU.ID)– Bakal Calon Presiden (Bacapres) RI 2024, Ganjar Pranowo, ternyata sangat perhatian pada kesehatan mental atau mental health. Dalam beberapa kesempatan, dia menegaskan pentingnya negara hadir untuk menyelesaikan problem yang banyak dialami kalangan anak muda saat ini.

Hal itu pula yang Ganjar sampaikan, saat berdiskusi dengan ratusan mahasiswa dari berbagai kampus di Indonesia, yang tergabung dalam perwakilan BEM Nusantara, di Universitas Dr Soetomo, Surabaya, Sabtu (23/9/2023).

Gubernur Jawa Tengah Periode 2013-2023 ini, memaparkan tentang pentingnya negara menjadikan isu mental health, dalam upaya mewujudkan Indonesia Emas 2045.

BACA JUGA: Pembangunan Infrastruktur Internet Masih Jadi Problem

”Menghadapi bonus demografi, hal yang tidak boleh dilupakan adalah persoalan kesehatan mental. Ini persoalan yang sangat penting untuk diselesaikan, karena masih banyak yang belum peduli soal ini,” ungkap Ganjar.

Padahal, lanjut dia, data menunjukkan jika 16,5 juta anak muda di Indonesia mengalami masalah mental. Sebesar 2,45 juta lainnya bahkan sudah mengalami gangguan mental, dan harus menjalani perawatan.

”Jangan salah lho, ini persoalan serius. Saya ketemu dengan anak-anak yang berpengalaman soal ini. Mereka cerita, banyak lho yang sampai bunuh diri, memakai narkoba dan lainnya,” tutur dia.

BACA JUGA: Mimpi Buruk Tamah, Buruh Warung Ikan Bakar yang Cemas Laut Karimunjawa Rusak

blank
Ganjar bersama istrinya Siti Atikoh, jadi rebutan sejumlah mahasiswa untuk diminta foto bersama. Foto: tmgp

Untuk itu, Ganjar berkomitmen untuk peduli pada persoalan ini. Salah satu program Ganjar adalah, memperbanyak tempat layanan kesehatan mental di masyarakat.

Dia juga berkomitmen membangun pos pelayanan konseling, tentang kesehatan mental di banyak tempat. Misalnya di kampus, puskesmas, dan rumah sakit umum.

”Solusi yang kita berikan adalah, dengan membuka pos konseling mental health di banyak tempat di Indonesia, agar masyarakat mudah mengakses. Bisa di kampus, layanan kesehatan jiwa di puskesmas, hingga di seluruh rumah sakit umum,” pungkasnya.

BACA JUGA: Pelaku Usaha Kuliner Harus Antisipasi Perkembangan Zaman

Apa yang disampaikan Ganjar itu, ternyata mendapat apresiasi dari kalangan mahasiswa. Mereka sepakat, bahwa persoalan mental health harus menjadi perhatian serius.

”Saya sepakat sekali, bahwa persoalan mental health ini problem yang banyak dialami anak muda, dan harus dicarikan solusinya,” ucap Zulfa, seorang mahasiswa.

Riyan