blank
ilustrasi. Foto: Freepik

SEMARANG (SUARABARU.ID)- Ketindihan atau disebut sleep paralysis merupakan fenomena yang sudah lama dikenal manusia. Dalam masyarakat tertentu, ketindihan seringkali dihubungkan dengan keberadaan makhluk gaib seperti setan atau hantu. Namun, menurut dunia medis, ketindihan memiliki penjelasan ilmiah yang terkait dengan kondisi tubuh dan otak manusia.

Ketindihan atau sleep paralysis adalah kondisi yang terjadi ketika seseorang memiliki kesadaran, tetapi tidak mampu menggerakkan tubuhnya atau berbicara saat tidur. Ketindihan saat tidur menyebabkan seseorang sulit bernapas selama beberapa saat dan sebagian tubuhnya lumpuh dalam beberapa waktu

Hypnopompic sleep paralysis terjadi ketika seseorang terbangun secara tiba-tiba saat otak belum siap mengirimkan sinyal bangun pada otot. Akibatnya, tubuh tidak dapat digerakkan sekalipun sudah dalam keadaan sadar.

Baca Juga: Sering Merasa Tersentak Saat Tidur? Yuk Cari Tahu Penyebabnya…

Dilansir oleh laman clevelandclinic dan verywellhealth, berikut ini empat faktor penyebab ketindihan menurut ilmu medis yang perlu dipahami.

1. Gangguan Tidur

Salah satu faktor utama yang menyebabkan ketindihan adalah gangguan tidur atau kebiasaan tidur yang tidak sehat. Kurangnya kualitas tidur, tidur terlalu larut malam, atau tidur dalam posisi yang tidak benar dapat mempengaruhi pola tidur dan menyebabkan seseorang mengalami ketindihan saat bangun tidur.

2. Gangguan Kecemasan

Stres, kecemasan, dan gangguan psikologis lainnya seperti depresi dapat mempengaruhi kualitas tidur seseorang. Ketika seseorang mengalami tingkat stres yang tinggi, otak dapat merespons dengan mengganggu pola tidur dan mengakibatkan ketindihan saat bangun tidur.

Baca Juga: Dapat Meningkatkan Kualitas Tidur, Ini 5 Manfaat Mematikan Lampu Saat Tidur

3. Sistem Saraf yang Tidak Seimbang

Gangguan pada sistem saraf, termasuk gangguan pada sistem saraf pusat dan gangguan pada saraf perifer, dapat menyebabkan ketindihan. Hal ini terkait dengan mekanisme tubuh yang mengontrol tidur dan bangun. Ketidakseimbangan ini dapat terjadi karena berbagai penyakit atau kondisi medis.

4. Sleep Apnea

Sleep apnea adalah gangguan pernapasan yang sering kali berkaitan dengan ketindihan. Ketika seseorang tidur, saluran napas dapat terhalang atau menyempit dan dapat menyebabkan gangguan pernapasan sementara. Hal ini dapat memicu perasaan ketindihan ketika seseorang terbangun, sebagaimana tubuh berusaha keras untuk bangun demi mendapatkan lebih banyak udara.

Ketindihan adalah fenomena yang dapat dialami siapa saja, dan penting bagi kita untuk memahami bahwa ini bukanlah akibat campur tangan dari makhluk gaib seperti yang banyak dipercayai dalam kepercayaan dunia mitos.

Lebih baik jika kita mengacu pada penjelasan ilmiah yang telah terbukti dari dunia medis untuk memahami dan mengatasi fenomena ini. Konsultasikan dengan ahli medis jika Anda mengalami ketindihan secara terus menerus atau memiliki masalah tidur yang serius untuk mendapatkan bantuan dan saran yang tepat. Semoga bermanfaat!

Claudia