blank
Ilustrasi. Foto: freepik

SEMARANG (SUARABARU.ID)- Bagi sebagian orang sering mengaitkan sensasi tersentak saat tidur dengan hal-hal mistis. Padahal, kondisi ini bisa dijelaskan secara ilmiah.

Hypnic jerk atau tersentak saat tidur merupakan kondisi tubuh saat tubuh tiba-tiba mengalami kejang singkat saat tidur. Kejang tersebut cukup kuat hingga orang yang mengalaminya bisa terbangun dengan kaget, tersentak dan merasakan jatuh dari ketinggian.

Untuk mereka yang sering mengalami Hypnic Jerk selama tidur, sangat disarankan untuk mengurangi konsumsi kafein (kopi, teh) dan berlatih menggunakan teknik-teknik relaksasi sebelum tidur (meditasi, berdoa, latihan mengatur pernapasan) untuk memudahkan memulai tidur dan mengurangi terjadinya kesulitan tidur.

Baca Juga: Dapat Meningkatkan Kualitas Tidur, Ini 5 Manfaat Mematikan Lampu Saat Tidur

Tiba-tiba kaget saat tidur disebut dengan myoclonus atau hypnic myoclonus. Melansir Cleveland Clinic, kondisi ini terjadi ketika otot bergerak tanpa disengaja dan terjadi saat tubuh sedang mengalami pergantian fase tidur. Ketika tersentak, Anda juga akan mengalami peningkatan detak jantung, laju pernapasan yang cepat serta berkeringat berlebihan.

Pada sebagian besar kasus, hypnic jerk kerap dialami oleh orang dewasa dibanding anak-anak. Hingga saat ini belum diketahui secara pasti penyebab timbulnya sentakan saat tidur, karena bisa terjadi pada orang yang sehat tanpa ada penyakit yang mendasarinya.

Meski begitu, para ahli menduga bahwa hypnic jerk disebabkan oleh perubahan mendadak dalam aktivitas otak saat Anda tertidur. Kontraksi otot ini bisa dimulai pada bagian otak yang mengontrol respons kaget.

Baca Juga: Tips Menangani Anak Sering Tidur Malam

Di samping itu, para ahli juga berpendapat bahwa ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko terjadinya hypnic jerk, berikut lima di antaranya.

1. Konsumsi Kafein dan Nikotin

Kafein dan nikotin merupakan zat stimulan yang dapat membuat Anda sulit tertidur atau tetap tidur. Kedua zat ini bisa Anda temukan dalam kopi, teh, serta rokok.

Nah jika Anda terlalu banyak mengonsumsi kedua zat ini, atau terlalu dekat dengan waktu tidur, maka risiko terjadinya hypnic jerk akan meningkat.

Baca Juga: Tips Menghilangkan Rasa Nyeri pada Kaki Saat Bangun Tidur

2. Berolahraga di Malam Hari

Olahraga memang penting untuk menjaga kesehatan tubuh. Namun, jika aktivitas ini dilakukan pada malam hari atau menjelang waktu tidur, maka otak menjadi lebih waspada. Hal ini juga berpotensi memicu kontraksi otot secara tiba-tiba saat Anda mencoba untuk tidur.

3. Kurang Tidur

Kurang tidur tak hanya menyebabkan rasa kantuk dan kelelahan fisik. Tetapi juga berkontribusi pada munculnya hypnic jerk. Pasalnya, otot tubuh yang terlalu lelah bisa saja menimbulkan kontraksi secara tiba-tiba saat Anda tertidur.

4. Stres dan Kecemasan

Tingkat stres dan kecemasan yang tinggi akan membuat tubuh sulit rileks saat hendak tidur. Sebab, kadar hormon kortisol di dalam tubuh akan meningkat dalam jumlah yang tinggi. Hal ini mengakibatkan Anda sulit tidur dan kerap mengalami hypnic jerk.

Baca Juga: Tips Sehat Tidur Siang Hari

5. Efek Samping Obat-obatan

Berdasarkan studi dari Journal of Neurosciences in Rural Practice (2015), menemukan fakta bahwa pengguna obat escitalopram meningkatkan risiko terjadinya hypnic jerk.

Escitalopram sendiri merupakan obat antidepresan golongan selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI) yang sering digunakan untuk mengatasi depresi dan gangguan kecemasan.

Itulah tadi pembahasan tentang lima penyebab hypnic jerk, semoga bermanfaat!

Claudia