blank
Dermaga di Pulau Mandalika. Kita bisa ke sini dengan naik perahu nelayan. Foto: Kholifatun Maulintia Fajriati

KETIKA mendengar Mandalika, bayangan kita umumnya akan menuju pada sebuah sirkuit balap yang berlkasi di Lombk, Nusa Tenggara Barat. Tidak salah tentunya, tetapi, yang kita bicarakan kali ini berbeda.

Mandalika yang kita bicarakan kali ini adalah sebuah pulau kecil eksotik yang berlokasi di Laut Jawa, bagian dari wilayah Kabupaten Jepara dan berjarak sekitar 2 kilometer dari Benteng Portugis di Desa Banyumanis, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Jepara.

Pulau Mandalika merupakan spot healing paling tenang, tidak ada suara bising kendaraan, jauh dari hiruk-pikuk orang-orang, apalagi dari kerjaran deadline yang seakan tak ada habisnya.

Pulau Mandalika memiliki pantai yang sangat indah serta airnya yang sangat jernih berwarna kehijau-hijauan. Pantai ini juga memiliki pasir putih yang menambah keindahan pulau tersebut.

Pemandangan yang memukau membentang sejauh mata memandang, menjadikan siapa pun tak bisa menghindari rasa kagum yang mendalam.

Saat Anda menikmati waktu di Pulau Mandalika, Anda akan disuguhi dengan ketenangan yang ditawarkan oleh keindahan alamnya.

blank
Pemandangan asri di pantai Pulau Mandalika, Jepara. Foto: Kholifatun Maulintia Fajriati

Untuk mencapai destinasi tersebut, anda bisa melakukan perjalanan dari Benteng Portugis melewati laut selama sekitar setengah jam dengan menggunakan perahu nelayan. Jika Anda berencana untuk mengunjungi pulau ini dan menikmati keindahannya, dapat menghubungi kelompok Karang Taruna Mandalika Muda.

Anda tidak perlu membayar tiket masuk untuk masuk ke Pulau Mandalika. Yang perlu Anda lakukan adalah membayar biaya sewa perahu. Harga sewa perahu bervariasi dan bergantung pada kesepakatan antara wisatawan dan pemilik perahu.

Hanya Dua Penghuni

Pulau ini hanya punya dua penduduk yang bertugas sebagai penjaga mercusuar. Mercusuar ini didirikan pada tahun 1897 untuk meningkatkan keselamatan pelayaran. Untuk mencapai Menara Suar atau Mercusuar Mandalika, pengunjung perlu berjalan kaki ke arah puncak. Jalur ini telah diatur dengan baik, sehingga Anda tidak akan tersesat.

Meskipun jalurnya sedikit menanjak, ini karena Menara Suar berada di paling atas dari Pulau Mandalika, tetapi selama perjalanan, anda akan menikmati suasana alam dengan pepohonan yang tumbuh lebat di sepanjang jalan.

Pengelolaan Pulau ini berada di bawah Dinas Perhubungan Jepara, sedangkan wilayah perairannya dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Jepara.

Karena Pulau ini tidak memiliki penduduk, maka fasilitas yang yang ada di sana kurang memadai, hanya ada toilet dan musala. Tidak ada warung, oleh karena itu anda perlu menyiapkan semua perlengkapan dan kebutuhan dengan baik sebelum menyeberang, karena fasilitas di Pulau Mandalika belum tersedia sampai saat ini.

blank
Mandalika, pu;lau mungil dan eksotik di Laut Jawa. Foto: Kholifatun Maulintia Fajriati

Meskipun demikian, hal ini tidak akan mengurangi keseruan para wisatawan yang sedang berlibur dan bersenang-senang di sini. Sebagian besar orang mengunjungi pulau ini untuk kegiatan memancing. Beberapa jenis ikan yang dapat ditemukan di perairan sekitar Pulau Mandalika diantaranya ikan kakap putih, ikan pari, ikan kerapu, ikan gerabah, dan ikan sembilang.

Selain memancing, pengunjung juga bisa berziarah. Di dalam Pulau madalika juga terdapat makam makam Sayyid Ustman Haji, seorang wali penyebaran agama islam di jepara utara. Selain itu di Pulau Mandalika juga terdapat sebuah makam lain yakni makam Patakwarak yang lokasinya berada di bagian atas dari pulau ini.

Cara yang sempurna untuk merasakan perasaan tenang adalah dengan memasang tenda di tepi pantai, kemudian bersantai di atas pasir putih sambil menikmati segelas kopi atau teh, sambil menikmati pemandangan lautan biru yang cantik.

Setelah merasa cukup rileks, jangan lupa untuk bermain-main sedikit di air dan yang tak kalah pentingnya, mencari momen-momen foto yang menarik di sekitar Pulau Mandalika.

Kholifatun Maulintia Fajriati-Mg