JEPARA(SUARABARU.ID) – Pemerintah Kabupaten Jepara menempuh cara berbeda untuk menekan angka pengangguran. Agar pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) di daerah tersebut makin mampu mengembangkan usaha demi terbukanya lapangan kerja baru, mereka diberi pelatihan soft skill. Seperti yang diikuti puluhan pelaku UKM di Restoran Maribu, pada Selasa (5/9/2023) sampai dengan Kamis (7/9/2023).
“Tapi karena hanya tiga hari, materi yang Anda terima ini hanya bersifat dasar. Pengembangannya, ya, dengan pengalaman sambil menjalankan usaha,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Jepara Edy Sujatmiko saat memberi materi pada Rabu (6/9/2023).
Pada kesempatan tersebut, Edy Sujatmiko memberikan sejumlah tips mengembangkan usaha, seperti pemanfaatan media pemasaran daring, mengelola spesifikasi produk sebagai kekuatan berkompetisi, pilihan pengemasan, hingga strategi promosi dan pengenalan produk.
Kepala Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Samiaji mengatakan, peserta pelatihan ini adalah pelaku UKM yang sebelumnya mendapat pelatihan teknis berusaha, lalu berhasil mengembangkan usaha yang ditekuni.
“Ada yang sudah mempekerjakan karyawan, mulai dari dua orang pekerja. Dengan soft skill ini kami harap usahanya makin berkembang sehingga dapat merekrut tenaga kerja baru,” tandasnya.
Materi lain yang diberikan di antaranya penyusunan laporan keuangan usaha, manajemen berwira usaha, dan membangun motif berprestasi.
Jika upaya membuka lapangan kerja baru itu berhasil, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Jepara diharapkan makin menurun setelah tercatat di angka 4,23 persen tahun 2021 dan turun ke 4,1 persen tahun 2022. Angka itu jauh lebih rendah dari rata-rata Jawa Tengah (5,57%) dan nasional (5,85 %).
Hadepe – Bkp