SMA Negeri 7 Jakarta
Para alumni SMA Negeri 7 Jakarta angkatan tahun 1979 yang tergabung dalam “Sevenist 97” mengelar bakti sosial di Magelang. Pada bakti sosial yang bekerja sama dengan SMA Negeri 1 Kota Magelang , salah satunya pemeriksaan kesehatan mata bagi masyarakat. Foto: W. Cahyono.

MAGELANG (SUARABARU.ID)- Para alumni SMA Negeri 7 Jakarta angkatan tahun 1979  yang tergabung dalam “Sevenist 97” mengelar bakti sosial di Magelang. Bakti sosial tersebut bekerja sama dengan SMA Negeri 1 Kota Magelang.

“Kami ingin menyebarkan ‘virus’positif kepada teman-teman alumni. Seperti di  Kota Magelang ini, kami kerja sama dengan teman-teman alumni SMA Negeri 1 Magelang untuk menggelar bakti sosial,” kata Bambang Indriawan, Ketua Sevenist 97.

Bambang mengatakan, kegiatan bakti sosial tersebut juga menunjukkan kepada adik-adik yang masih sekolah, bahwa alumni tetap peduli dengan sekolah maupun lingkungannya. Ia berharap, kegiatan bakti sosial yang  juga melibatkan siswa-siswa SMA Negeri 1 Kota Magelang, sehingga kegiatan bakti sosial tersebut dapat bisa berjalan secara berkesinambungan dan menginspirasi sekolah lainnya.
“Kegiatan bakti sosial semacam ini sudah  kami lakukan di beberapa daerah seperti di Lombok, Bangka, Samosir dan Belitung,”katanya.

Menurutnya,  bentuk kegiatan bakti sosial yang dilaksanakan tersebut berupa , pengobatan umum, pemeriksaan kesehatan mata, pendengaran dan kolesterol, pemberian kaca mata gratis bagi masyarakat sekitar. Sedangkan, untuk para siswa SMA Negeri 1 Kota Magelang, pihaknya memberikan motivasi tentang  Information and Techology ( IT).

Selain itu, juga menggelar seminar tengang pencegahann pencegahan LGBT dengan pembicara psikolog Sri Haryanti.

Pada seminar tersebut Sri Haryanti mengaku prihatin dengan adanya perilaku yang menyimpang tersebut, karena, kasus LGBT semakin marak dan berbahaya.

“Adanya perilaku yang menyimpang tersebut, dapat menyebabkan  penyakit AIDS dan HIV yang perkembangannya semakin  banyak ,”  kata  Sri Haryanti.

Ia berharap, dengan adanya seminar pencegahan LGBT di tingkat sekolah, diharapkan generasi muda dapat terhindar dari sikap yang tidak produktif yang dapat menghambat kemajuan bangsa.

“Untuk dapa meningkatkan rasa percaya diri  dan bahagia bagi kalangan pemuda,  sekolah dan rumah memberikan ruang bagi anak untuk bisa  kreatif yang positif,”katanya. W. Cahyono