SEMARANG (SUARABARU.ID)– Tim Sepatu Roda Jawa Tengah menambah perbendaharaan satu medali emas dan dua perunggu, di hari terakhir babak Kualifikasi PON 2024 Aceh-Sumut Zona 1, yang berlangsung di Velodrome Gelora Jatidiri, Semarang, Jumat (25/8/2023).
Dengan hasil itu, secara keseluruhan kontingen tuan rumah di Pra-PON sepatu roda ini, mengemas lima emas, tiga perak, dua perunggu, dan meloloskan 13 roller-nya ke PON 2024.
Jateng sendiri menempati urutan kedua sebagai pengumpul emas terbanyak, setelah DKI Jakarta yang meraih juara umum, dengan capaian tujuh emas, empat perak, dan tiga perunggu.
BACA JUGA: Djarum Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni untuk Entaskan Kemiskinan Ekstrem
Posisi ketiga dalam klasemen akhir adalah Jawa Barat (3-4-4), disusul DI Yogyakarta (2-4-4), dan Jawa Timur (1-3-5).
Perolehan satu emas Jateng pada hari ketiga, dipersembahkan Disna Ayu Luhutia di nomor sprint 1.000 meter putri. Disna menjadi tercepat dengan torehan waktu 1 menit 36,91 detik. Medali perak dan perunggu, masing-masing diraih Della Olivia Silviana (Jatim/1.37,11) dan Sherina Christi Utami (Jabar/1.37,39).
Sedangkan dua perunggu disumbangkan Muhammad Athaya Rizky Prasetya di nomor sprint 1.000 meter putra dan tim relay 1.000 meter putri, yang beranggotakan Disna Ayu Luhutia, Nafeeza Lamarch Dreeineed Nadieshak, Monica Sylvia Rahman Agustin, dan Alra Naomira.
BACA JUGA: Ketua DPC PDIP Kudus Janjikan Kemenangan 75 Persen untuk Ganjar Pranowo
Sebelumnya, Jateng pada hari pertama dan kedua, mengoleksi empat emas melalui Viero Abimanyu Saputro di nomor ITT 200 M Putra, Disna Ayu Luhutia nomor 500 M Putri, dan Nafeeza Lamarch Dreineed nomor ITT 100 M Putri, serta Tim Sprint Putra yang beranggotakan Viero, Mochamad Zulfikar, dan M Athaya Rizky Prasetya.
Sedangkan di Zona 3, yang juga digelar di lintasan Jatidiri Semarang, Papua menjadi juara umum dengan 16 emas, tujuh perak, dan empat perunggu. Urutan selanjutnya, NTB (2-4-4), Sulawesi Tenggara (0-6-6), Sulawesi Tengah (0-1-0) dan Maluku (0-0-3).
Ketua Umum Pengprov Porserosi Jateng, Sukirman, mengaku bersyukur dan bangga atas prestasi yang ditorehlan atletnya di Pra-PON. Perolehan lima keping emas ini, sudah sesuai target pengurus.
BACA JUGA: Bawaslu Kota Semarang Kenalkan Wajah Baru Personilnya
”Pra-PON sangat ketat, dan boleh dikata Zona 1 ini gambaran persaingan di PON nanti. Yang penting ke depan, bagaimana kita menjaga konsistensi ini. Anak-anak harus dikawal dengan baik, diasah terus teknik dan mentalnya,” kata Sukirman, didampingi Sekum Erlangga Ardianza Wibowo.
Ditambahkan dia, akan memperbanyak kompetisi, agar roller di Jateng yang dipersiapkan ke PON nanti, memiliki mental berlomba yang kuat.
Sementara itu, pelatih sepatu roda Jateng, M Arif Rahman menyebut, para roller sudah tampil all out dalam Pra-PON ini, sehingga bisa mewujudkan target. Dia juga tak menampik, penguasaan medan ikut menjadi kunci keberhasilan ini.
BACA JUGA: Tim PkM USM Adakan Pelatilah Table Manner
Sedangkan Ketua Umum PB Porserosi, Velix Vernando Wanggai menyebut, penyelenggaraan Pra-PON sepatu roda yang dibagi menjadi tiga zona, adalah uji coba yang pertama kali digelar pihaknya. Sebelumnya, Pra-PON selalu selalu terpusat di satu wilayah, seperti saat Pra-PON empat tahun lalu, di Kabupaten Bekasi.
Menyongsong PON Aceh-Sumut, imbuh Velix, pihaknya membagi kualifikasi PON menjadi tiga zona, yaitu Zona 1 (enama provinsi di Jawa), Zona 2 (Sumatera dan Kalimantan), dan Zona 3 (Indonesia Timur). Tujuannya, agar persebaran kekuatan dan pembinaan di masing-masing wilayah lebih efektif.
Dia menilai, dari penyelenggaran Pra PON Zona 2 di Kota Pariaman (Sumbar) dan Zona 1 dan 3 di Semarang, berjalan dengan baik. ”Kami mengapresiasi kinerja semua lini penyelenggara, khususnya Pengprov Porserosi Jateng, atas berlangsungnya Pra-PON sepatu roda ini,” pungkasnya.
Riyan