blank
Wakil Bupati dan Kapolres Wonosobo saat meninjau posko alat-alat pengamanan kebakaran hutan dan lahan. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Aparat gabungan, yang terdiri personil TNI-Polri, relawan BPBD, pasukan Damkar, tim SAR, Satlinmas dan Satpol PP, melakukan apel kesiapansiagaan pasukan pengamanan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di halaman Mapolres Wonosobo.

Apel Karhutla yang dipimpin Wakil Bupati Wonosobo M Albar, dihadiri Kapolres AKBP Eko Novan Prasetyo Puspito, SIK MSi, Dandim 0707 Letkol Inf Helmy, MSi, Plt Kalak BPBD Bambang Trie dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Endang Lisdyaningsih.

Usai apel, jajaran Forkompimda meninjau posko kesiapsiagaan Karhutla yang menyiapkan alat-alat dan personil untuk pemadaman kebakaran baik di hutan atau lahan lainnya. Tinjauan juga dilanjutkan ke pasukan unit reaksi cepat (URC) yang terdiri dari personil TNI-Polri dan relawan BPBD-Tim SAR.

Personil yang ada di posko maupun tim URC menjelaskan penggunaan alat-alat dan kesigapan personil saat terjadi kebakaran di wilayah hutan atau lahan. Baik perlengkapan pengamanan lokasi kejadian maupun personil yang ada sudah siap jika sewaktu-waktu di wilayah hutan dan lahan di Wonosobo terjadi kasus kebakaran di musim kemarau ini.

Kapolres Wonosobo AKBP Eko Novan Prasetyo Puspito, SIK MSi menyatakan apel kesiapsiagaan Karhutla dilakukan sebagai antisipasi untuk pencegahan sekaligus penanganan kasus kebakaran hutan dan lahan. Dari data yang ada, 63 persen wilayah di Indonesia terdampak fenomena el-nino.

“Saat ini kita memasuki musim kering (kemarau) yang diprediksi akan berlangsung cukup panjang. Di beberapa daerah sudah ada titik api di wilayah hutan dan lahan. Alhamdulillah, sampai saat ini, Wonosobo masih cukup aman. Namun aparat terkait harus tetap waspada dan siaga melakukan upaya pencegahan kasus kebakaran di hutan dan lahan,” katanya.

Menurut Kapolres, aparat gabungan di Wonosobo, siap bersinergi dan berkolaborasi untuk pencegahan dan pengamanan kasus kebakaran hutan dan lahan. Tahun lalu di Wonosobo tidak terjadi kasus kebakaran hutan dan lahan. Tapi di waktu-waktu sebelumnya, kawasan hutan dan lahan di lereng Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing sempat terbakar.

Ada Edukasi

blank
Wakil Bupati Wonosobo M Albar saat memimpin apel pengamanan kebakaran hutan dan lahan. Foto : SB/Muharno Zarka

“Kami akan siapkan aparat gabungan untuk melakukan patroli bersama ke wilayah-wilayah hutan dan lahan yang berpotensi terjadi peristiwa kebakaran. Patroli bersama juga akan melibatkan masyarakat sekitar hutan. Personil gabungan yang disiapkan ada sekitar 500 orang,” katanya.

Wakil Bupati M Albar menambahkan pihaknya sudah cukup punya pengalaman. Sebab, sebelumnya, di wilayah hutan dan lahan di pegunungan pernah terjadi kasus kebakaran. Maka antisipasi di sekitar Gunung Sindoro, Sumbing, Prahu, Pakuwojo dan Gunung Kembang perlu terus diintensifkan.

“Para pencinta alam yang akan naik gunung, dipastikan harus berhati-hati dalam menggunakan korek api atau alat pembakaran. Karena kebakaran hutan dan lahan sebelumnya bersumber dari korek api, puntung rokok maupun sisa pembakaran. Harus ada antisipasi dan edukasi bagi para pendaki gunung,” tegasnya.

Pihaknya berterima kasih pada jajaran Polres Wonosobo yang telah berinisiatif menggelar apel gabungan kesiapsiagaan Karhutla. Antisipasi atau pencegahan kebakaran hutan dan lahan di musim kemarau harus dilakukan sejak dini oleh aparat gabungan. Masyarakat sekitar hutan juga harus ikut melakukan pengamanan terhadap wilayah hutan di sekitarnya.

Sementara itu, Dandim 0707 Letkol Inf Helmy, MSi menegaskan personil TNI juga selalu siap siaga dan standby di wilayah masing-masing. Jika terjadi kondisi darurat, seperti peristiwa kebakaran hutan dan lahan, personil TNI sudah siap terjun ke lapangan untuk melakukan penanganan bersama.

Dari informasi yang ada, menurut Dandim, di wilayah Magelang saat ini sudah ada kasus kebakaran hutan dan lahan. Maka, pihaknya juga sepakat aparat gabungan di Wonosobo harus siap siaga, jika sewaktu-waktu terjadi kebakaran hutan dan lahan.

“Informasi dari masyarakat atau dari pihak lain, soal kebakaran hutan dan lahan, harus cepat direspon agar lokasi kebakaran tidak cepat meluas. Kolaborasi dan sinergi aparat gabungan sangat penting untuk mengatasi persoalan tersebut. Semua pihak, aparat pemerintah dan masyarakat setempat, harus selalu siap siaga,” pungkasnya.

Muharno Zarka