“Yang lebih penting lagi, kita selalu merumuskan dengan beberapa kebijakan-kebijakan kerja sama yang sudah kita lakukan selama ini. Yang harapannya, tadinya mungkin multiplier effect-nya ada, tapi sekarang multiplier effect-nya harus bisa kami kontrol,” ujar Dico.

Jadi menurut Dico, pihaknya bisa lebih tahu lagi penyerapan tenaga kerjanya, bagaimana bisa mendapatkan UMKM-nya, dan bagaimana kawasan-kawasan pendukungnya.

Dico menyampaikan, bahwa KIK sekarang lebih maju. Dua tahun terakhir semenjak dirinya menjabat sebagai Bupati Kendal, sudah tiga Menteri Singapura datang ke Kendal.

“Jadi ini tanda keseriusan dan konsen mereka terhadap Pemerintah Daerah Kabupaten Kendal, dan benar-benar memiliki keinginan untuk berinvestasi dan memajukan Kawasan Industri kendal,” terang Dico.

Untuk itu, Dico akan berusaha menjaga hubungan bilateral dengan Singapura dan juga negara-negara lain, yang harapannya bisa menarik sebanyak-banyaknya investor.

Terlebih, lahan industri di Kendal sebanyak 5.000 hektar dan sesuai master plan lahan 5.000 itu segera akan dibangun sehingga multiplier effect-nya lebih besar jika dibandingkan dengan lahan itu masih dalam keadaan kosong.

Sapawi