blank
President Director of Kendal Industrial Park, Mr. Stanley Ang, President Director of PT. Dongjin Textile Indonesia, Mr. Cho Hyun Geun, Bupati Kendal Dico M Ganinduto dan Minister for Trade and Industry Singapore, Mr. Gan Kim Yong foto bersama. Foto: Spw

KENDAL (SUARABARU.ID)- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto menghadiri acara groundbreaking PT Dongjin Textile Indonesia di Kawasan Industri Kendal (KIK), Jumat (18/08/2023).

Hadir pada acara groundbreaking ini, President Director of Kendal Industrial Park, Mr. Stanley Ang, President Director of PT. Dongjin Textile Indonesia, Mr. Cho Hyun Geun, Bupati Kendal Dico M Ganinduto dan Minister for Trade and Industry Singapore, Mr. Gan Kim Yong.

Usai melakukan groundbreaking di PT Dongjin Textile Indonesia ini, mereka melakukan pertemuan membahas enam hal, yaitu pertama terkait dengan booking group Batam Bintan Karimunjawa dan special economy zoom, kedua terkait dengan investasi, ketiga tenaga kerja, keempat transportasi dan kelima agribisnis dan pariwisata.

“Sebelum pertemuan, kami membahas mengenai program tex-X yaitu program terkait dengan pengembangan talent-talent digital serta kebutuhan sumber daya manusia di era digitalisasi,” kata Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto.

Menurut Airlangga, pihaknya juga melihat peninjauan regulasi terkait dengan visa, dengan Golden Visa yang lima sampai dengan 10 tahun, diharapkan bisa dilakukan agar kerja sama antara Indonesia dan Singapura semakin kuat dan juga penerbangan langsung bisa lebih banyak lagi.

“Saya menyambut baik kerja sama Indonesia dengan Singapura di bidang agriculture, dimana Indonesia mensuplai unggas ke Singapura,” ujar Menko.

Dalam pertemuan tadi, lanjut Menko, pihaknya juga melaporkan hasil yang akan disampaikan kepada pemimpin kedua negara termasuk groundbreaking PT Dongjin Textile ini, karena ini merupakan salah satu supplier utama untuk beberapa produk.

“Dan ini adalah pabrik kedua di Indonesia sesudah di Karawang. PT. Dongjin Textile, mempunyai tiga pabrik di Korea dan lima pabrik di Vietnam. Diharapkan dari pertemuan ini, selanjutnya akan bisa mengembangkan pabriknya di Indonesia,” harap Menko.

Menko menyampaikan, bahwa Indonesia sudah melakukan investasi di Kawasan Industri Kendal yang hingga sekarang ini sudah ada 90 investor dan investasinya sebesar 3,37 miliar dollar yang bisa untuk mengerjakan hampir 30.000 orang.

Selain itu, luas lahan di KIK ini sebagian besar investornya dari Indonesia, China, Taiwan dan dari Singapura. Dan tentunya konversi dari Kawasan Industri Kendal ini, menjadi kawasan ekonomi khusus di tahun 2019.

“Investasinya meningkat dari tahun 2018 sebesar Rp 7,3 triliun dan sampai dengan Juli 2023 totalnya sebesar Rp 48,3 triliun. Selain itu, tenaga kerjanya juga meningkat mendekati 30.000 orang, ekspornya juga meningkat serta jumlah badan usahanya tempatnya dari tahun 2018 sampai sekarang mendekati 50,” papar Menko.

Menko berharap, pendirian pabrik ini  bisa menambah investasi dan menambah kepercayaan terhadap kawasan industri dan special economy zoom di Kendal, serta mampu menarik investor-investor dari berbagai negara.

Bupati Kendal Dico M Ganinduto mengatakan, meski banyak industri mengalami kesulitan ekonomi akibat pandemi Covid-19 beberapa tahun lalu, tapi pertumbuhan investasi di Kendal bisa terjaga.

Tentunya, ini berkat kerja keras dari semua pihak, seluruh elemen masyarakat Kendal, pemerintah pusat dan seluruh stakeholders khususnya yang ada di Kawasan Industri Kendal.

“Jadi ini harus terus kita tingkatkan. Kita dari pemerintah daerah, sifatnya harus bisa menjaga iklim investasi, harus bisa memastikan mendukung terkait dengan seluruh prosesnya, khususnya di proses perizinan infrastruktur dan semua pendukungnya,” kata Dico M Ganinduto.

Pastinya, lanjut Dico, yang paling penting lagi pemerintah daerah bisa menjaga bagaimana multiplier effect dan nilai tambah daripada Kawasan Industri Kendal terhadap pembangunan di Kabupaten Kendal ini bisa dijaga.