blank
Pemain Arsenal Declan Rice, mengangkat trofi Community Shield, usai mengalahkan Manchester City, di Wembley Stadium, London, Minggu (6/8/2023). Foto: AP/Kirsty Wigglesworth

blankOleh: Amir Machmud NS

// bersiaplah menikmati keseimbangan/ takkan selamanya panggung terdominasi/ ada saat cahaya berpihak/ ada saat pula cahaya terbagi…//
(Sajak “Persaingan”, 2023)

STATEMEN kiper Arsenal, Aaron Ramsdale sungguh memperlihatkan spirit peburuan yang ketat dan menantang.

Kemenangan lewat adu penalti dalam laga Community Shield di Wembley, pekan lalu, dia sebut sebagai “pernyataan” bahwa Arsenal sudah siap untuk bersaing dengan Manchester City.

Terkesan pula “deklarasi” itu sebagai ungkapan membangun konfidensi, untuk tidak menyebutnya intimidatif.

Kapten City, Kevin de Bruyne mengakui, suasana rivalitas musim ini bakal semakin sulit. Arsenal dia nilai menemukan tiga sosok pemain yang betul-betul dibutuhkan untuk memperkuat tim. Kai Havertz di posisi penyerang, Declan Rice sebagai gelandang, dan Julian Timber di sektor bek kiri.

Bayangkanlah betapa besar harapan fans The Gunners musim ini. Setelah dua musim yang penuh optimisme namun membentur kenyataan stabilitas City, Martin Odegaard dkk makin membekali diri dengan kesiapan bersaing. Perlahan-lahan, coach Mikel Arteta membawa penyegaran tidak hanya dalam performa teknis, tetapi juga mental.

Tentu takkan sesederhana itu memperkirakan perburuan trofi Liga Primer hanya menjadi domain City dan Arsenal, karena sejumlah klub lain juga serius berbenah untuk melakukan “penyodokan”.

Liverpool, apa yang dilakukan? The Reds mencoba memanaskan kembali “sepak bola heavy metal” Juergen Klopp setelah tampil tidak konsisten musim 2022-2023.

Ingat, pelatih Eric ten Hag juga penuh keyakinan menyampaikan, Manchester United mulai tampil di pramusim dengan standar yang dia inginkan, setelah melewati perekrutan pemain yang dibutuhkan. Apalagi andai nanti Syekh Jassim dari Qatar telah sah mengambil alih klub dari keluarga Glazer.

Newcastle United juga tidak main-main. Latar belakang dana besar Pangeran Mohamed bin Salman membuat Eddie Howe leluasa merancang tim. Begitu juga Brighton and Hove Albion yang memperlihatkan impresivitas di dua musim terakhir.

Tak kalah mengancam, Chelsea. Renovasi tim sedang dilakukan oleh Mauricio Pochettino, setelah musim yang jeblok dan meluruhkan standar The Blues. Apa yang akan terjadi dengan Chelsea musim ini, tentu masuk di tengah arena perseteruan Arsenal-City.

Belum Tergoyahkan
Dominasi City dalam tiga musim terakhir terbukti belum tergoyahkan. Ancaman serius Arsenal yang memimpin klasemen di hampir dua pertiga musim kemarin bisa dihentikan, antara lain karena inkonsistensi Meriam London sendiri. The Citizens pun bisa menyalip. Tim Pep juga meredam ambisi Arsenal di Piala FA yang kemudian menjadi elemen meraih treble.

Community Shield memang bukan ajang utama. Pep Guardiola pun tak ambil pusing terhadap kekalahan di Wembley itu, karena dalam setidak-tidaknya empat tahun terakhir telah membuktikan fakta “tak tersentuh”.

Bahwa Mikel Arteta mulai mengantar tim asuhannya mengurai belenggu inferioritas dalam laga tradisi membuka musim adalah kenyataan pula.

Bukankah dari sisi mental, hasil ini akan meningkatkan tensi setiap pertemuan antara dua tim yang sama-sama diracik oleh dua genius muda itu?

Sama-sama kaya pemain kunci, variasi perubahan taktik, karakter bermain, dan tinggal bagaimana mengelola psikologi penaklukan.

Kedalaman Skuad
Kedalaman skuad dan keseimbangan tim menjadi prioritas Arteta. Bergabungnya Declan Rice dan Kai Havertz jelas meleluasakannya dalam menyusun racikan konsisten. Dalam laga Community Shield, keduanya memberi “declare” bakal memberi ancaman kepada klub mana pun.

Arteta punya Kieran Tierney, Mohamed Elneny, Ben White, juga Takehiro Tomiyasu di barisan belakang. Lalu selain Rice ada Odegaard, Jorginho, Oleksandr Zinchenko, Gabriel Martinelli, dan Granit Xhaka.

Lini penyerang terasa mewah dengan kehadiran Kai Havertz yang technicy, melengkapi amunisi yang cukup dalam Bukayo Saka, Gabriel Jesus, Leandro Tossard, dan Eddie Nketiah.

Rasanya, bila faktor-faktor mental dan konsistensi bisa diatasi, Arsenal tak patut lagi inferior di hadapan superioritas The Citizens. Bahkan bisa mulai membangun superiotasnya sendiri…

Amir Machmud NS, wartawan suarabaru.id dan Ketua PWI Provinsi Jawa Tengah