blank
Hj. Deny Ana I’tikafia, SP. MM

Oleh: Hj. Deny Ana I’tikafia, SP. MM

JEPARA (SUARABARU.ID)- Bulan Agustus merupakan bulan spesial bagi rakyat Indonesia, dimana semua guyup rukun mengekspresikan kegembiraannya,sebulan penuh. Semua sibuk mempersiapkan segala sesuatunya.

blank

Di awal bulan mulai tanggal 1, semua siap memasang bendera didepan rumah masing-masing juga umbul-umbul menambah semaraknya suasana baik di kota hingga perkampungan. Kreasipun bermunculan, ada yang ditambah lampion turut menyemarakkan suasana.

blank

Tidak hanya di rumah -rumah namun diberbagai perkantoran turut memeriahkannya, di dukung aksesoris yang lebih elegan, aneka rupa hiasan berwarna nuansa merah putih turut menghiasi seluruh sudut ruangan.

Semangat untuk merayakan, patut disengkuyung agar nilai-nilai perjuangan kemerdekaan tidak pupus begitu saja, sejarah negara dalam meraih kemerdekaan, tidak boleh pupus sampai kapanpun.

Esensi Berbagai Macam Perlombaan

Gegap gempita HUT RI ke 78 sangat terasa, seakan betul-betul bebas merdeka bergerak, bercengkerama, sudah tidak diliputi kecemasan lagi seperti pada waktu pandemi covid yang telah lalu.

blank

Berbagai perlombaan turut serta dipersiapkan jauh hari sebelumnya. Dari lomba untuk anak hingga dewasa, ada saja kreasi yang di munculkan, menambah semaraknya menyongsong hari H yaitu tanggal 17 yang biasanya ditandai dengan mengadakan aneka jenis perlombaan, lanjut upacara , resepsi dan penyerahan hadiah lomba.

Sudah barang tentu, kita semua dalam mempersiapkan berbagai lomba, penting untuk mempertimbangkan jenis yang akan dilombakan. Tidak asal mengadakan lomba, yang penting semua bergembira bahkan ada kelucuannya.

Makna merdeka perlu dipupuk sejak dini, dalam berbagai macam perlombaan, esensi dari perlombaan perlu dimatangkan, ke depan generasi muda akan dibawa kemana? Harus jelas dan terencana.Tidak sembarangan menentukan tema perlombaan.

Macam Perlombaan yang Masih Marak Dilaksanakan

Aneka macam jenis perlombaan yang masih marak dilakukan dan perlu mendapat perhatian khusus  antara lain;

blank

Lomba makan kerupuk, coba dikaji ulang, apa manfaat dari lomba tersebut? Kerupuk tentu saja bulan makanan rekomended untuk kesehatan, kemudian cara makan tidak sesuai adab tuntunan islam  sebagai berikut;

Dari Jabir bin Abdullah radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila salah seorang di antara kalian makan, hendaklah dia duduk dengan tangan kanannya dan makan dengan makanan yang dekat dengannya. Dan hendaklah dia menggunakan jari-jari tangan, bukan telapak tangan.” (HR. Muslim)

Lomba berlari dalam karung, perlu kehati-hatian, harus pastikan medannya agar tidak tersungkur jatuh, membahayakan keselamatan peserta.

Lomba memakai teklek, harus berhati-hati, ada teman saya yang beberapa tahun yang lalu mengikuti , jari kakinya cidera dan harus di operasi.

Masih banyak lagi perlombaan yang perlu di evaluasi, dibutuhkan kreatifitas yang ada unsur edukasi dan memperhatikan keselamatan serta kesehatan para peserta lomba.

Solusi Agar Perlombaan Tidak Asal Dilaksanakan

Dibutuhkan kreatifitas jenis perlombaan yang tidak asal penonton dan suporter bersorak girang karena tingkah kelucuannya, ibarat menonton sebuah komedi, dianggap healing gratis, mengurangi  rasa jenuh dalam menjalankan rutinitas aktivitas sehari-hari.

Mari kita renungkan bersama mencari jenis perlombaan yang lebih bermanfaat, sesuai ajaran Islam yang ada dalam Qs.Al Baqarah ayat 148  Fastabiqul khairat yang artinya adalah “Berlomba-lomba dalam kebaikan”

Ambil berbagai contoh, jenis perlombaan, yang berhubungan dengan mengurangi sampah plastik,  membuat aneka ecobric, belajar membuat eco enzym atau ecoprint dan masih banyak lagi.

Bersih pantai juga bisa dijadikan lomba bersifat menumbuhkan kesadaran pelestarian alam , agar perubahan iklim yang semakin kritis dapat dikendalikan.

Hemat air, mengingat bulan agustus tahun ini adalah musim kemarau, sebaiknya mengingat pula bahwa masih banyak yang kekeringan dan memerlukan air bersih, turut memberikan solusi pada warga yang terdampak kekeringan malah jauh lebih baik dan kegiatan sangat bermanfaat,

Hemat energi merupakan hal yang perlu diperhitungkan, bagaimana kita bisa hemat listrik, agar di bulan kemerdekaan negara tercinta, tidak malah menimbulkan pembengkakan biaya listrik dan Bahan Bakar Minyak (BBM), konvoi kendaraan bermotor juga turut menciptakan polusi udara yang tentu saja mengancam kesehatan baik peserta maupun penonton karnaval.

Mendukung pengurangan permasalahan merebaknya angka stunting diseluruh Indonesia banyak kegiatan yang positif dan penting untuk  dijadikan perlombaan,

Kelola  Semangat Jiwa Majukan Bangsa

Merefleksikan semangat bangsa Indonesia untuk terus melanjutkan perjuangan dan pembangunan, serta berkolaborasi bersama memanfaatkan momentum mewujudkan Indonesia Maju.

Aksi nyata jangan sampai berhenti dan perlu untuk melanjutkan pembangunan dengan semangat ‘estafet’. Dirgahayu RI ke-78 pada tahun 2023 ini mengajak seluruh elemen bangsa untuk melaju bersama dan menggelorakan semangat perjuangan yang tidak akan  berakhir sampai kapanpun.

Tumbuhkan semangat merayakan HUT RI,  merefleksikan semangat kolektif, berharmoni, berkolaborasi serta sinkronisasi irama gerak dan sinergi pikiran  untuk satu tujuan. Hal ini merupakan energi gerak untuk bangsa Indonesia agar laju momentum sesuai dengan tema “Terus Melaju untuk Indonesia Maju”.

Mendewasakan masyarakat yang pada intinya diharapkan masih mengutamakan kearifan lokal yang berwawasan ramah lingkungan. Semua jenis perlombaan harus bersifat edukatif, tidak asal semua senang, tanpa memikirkan dampak apa yang akan terjadi sepeninggal bulan agustus, akan meninggalkan dampak yang kurang menguntungkan bagi siapapun.

Unsur gotong royong yang selama ini menjadi ciri khas kearifan lokal, jangan sampai ditinggal di era yang tentu saja tidak relevan lagi, mengingat tuntutan jaman yang terus melaju, era digitalisasi berdampak kepada komunikasi secara langsung.

(Hj. Deny Ana I’tikafia, SP. MM, Koordinator Divisi LH LLHPB PWA Jawa Tengah)