KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Bupati Kebumen Arif Sugiyanto melakukan panen raya musim tanam MT 2 di Desa Jerukagung, Kecamatan Klirong, Kamis (10/8).
Panen raya ini berbarengan dengan acara Farmers Field Day (FFD) bersama Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (PERHIPTANI).
Bupati menyatakan bahwa panen raya di Kebumen selalu mengalami surplus pangan. Baik pada saat panen raya MT 1 yang dihadiri Presiden Joko Widodo, dan juga panen raya MT 2 saat ini.
“Alhamdulillah kita kembali melakukan panen raya MT 2, kali ini di Desa Jerukagung, Klirong. Insya Allah Kebumen surplus beras 170 ribu ton. Ini menunjukan hasil pertanian di Kabupaten Kebumen cukup baik,”ujarArif Sugiyanto.
Menurut Bupati, panen rata tersebut salah satunya berkat banyak bantuan alat dan mesin pertanian yang diberikan kepada para petani Kebumen. Dengan pendampingan PERHIPTANI petani di Kebumen seiring berjalan waktu bisa semakin maju, dan bertambah sejahtera.
“Misalnya dengan hadirnya sistem corporate farming yang terus digaungkan oleh PERHIPTANI,”ucapnya.
Corporate farming adalah kegiatan penggabungan lahan usaha tani untuk dikelola secara bersama-sama oleh para petani dan terpadu di dalam satu manajemen. Sistem ini disebut dapat dijadikan sebagai suatu solusi dalam mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi petani saat ini.
Selain itu, Bupati menyebut harga gabah di Kebumen tetap stabil dengan hadirnya Rice Milling Unit (RMU) atau sentra pengolahan padi modern di Kutowinangun yang dikelola secara modern, dengan harga tinggi, sehingga tidak merugikan petani. Harga gabah bisa dijual sampai Rp 6.500 sampai Rp7.000 per kilogram.
Ketua DPD PERHIPTANI Kebumen Ulung Setyoko menuturkan acara Farmer Field Day (FFD) diadakan untuk memperingati ulang tahun PERHIPTANI yang ke 36 tahun ini.
Menurut Ulung, Farmer Field Day (FFD) atau temu lapang petani merupakan metode penyuluhan dengan mempertemukan petani dengan pemangku kebijakan dan stakeholder di bidang pertanian, seperti produsen pupuk, formulator dan lainnya.
Harapanya dari kegiatan kali ini hubungan petani pemangku kebijakan stakeholder pertanian bisa lebih erat lebih meningkat lagi. Dengan begitu kedepan pertanian di Kebumen bisa lebih maju lebih meningkat dan tujuan dari pembangunan pertanian untuk peningkatan pendapatan petani bisa diwujudkan.
PERHIPTANI juga mendorong penerapan teknologi pertanian cerdas iklim, dan bagaimana pertanian di Kebumen bisa dikembalikan ke pertanian organik. Bukan hanya, terfokus kepada peningkatan produksi, namun juga bagaimana keberlanjutan pertanian kedepan.
Mengingat kondisi lahan saat ini sudah sangat kritis, sehingga ketika menggunakan organik murni biasanya akan ada syok penurunan hasilnya akan sangat kentara sehingga organik menuju kesitu butuh waktu dua tiga tahun.
“Itu pun butuh kedisiplinan petani untuk terus memakai organik kita anjurkan untuk mix, unsur organiknya tetap masuk sedikit demi sedikit ada pengurangan di disisi kimia secara berkala,”jelas Ulung.
Usai panen raya, kegiatan kemudian dilanjutkan dengan pemberian pupuk Booster pada Kebun Kelengkeng di Desa Jerukagung. Di mana, disini ditanam kelengkeng jenis Kateki yang telah berhasil dikembangkan di Kebumen.
Komper Wardopo