blank
Tim Pengabdian kepada Masyarakat dosen Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Semarang melakukan Penyuluhan Pangan Lokal kepada para siswa SMA Tunas Patria Kabupaten Ungaran, baru-baru ini.(Foto:News Pool USM)

SEMARANG (SUARABARU.ID)- Tim Pengabdian kepada Masyarakat dosen Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Semarang melakukan Penyuluhan Pangan Lokal kepada para siswa SMA Tunas Patria Kabupaten Ungaran, baru-baru ini.

Kegiatan yang didanai oleh Universitas Semarang itu diikuti oleh 23 siswa kelas 11 serta 1 guru pendidikan olahraga.

Tim PkM USM terdiri atas Antonia Nani Cahyanti, S.Si, M.Si; Ika Fitriana, S.TP, M.Sc dan Ir. Adi Sampurno, M.Si dibantu oleh beberapa mahasiswa.

Menurut Adi Sampurno, kegiatan meliputi penyuluhan dan demo pembuatan produk serta diskusi, diutamakan membahas pemanfaatan pangan lokal di sekitar Kabupaten Ungaran.

”Materinya meliputi Pentingnya Keseimbangan Mikroflora Usus (gut microbiota) dalam Meningkatkan Kesehatan Mental, Penyuluhan tentang Sumber Pangan Lokal dan Olahannya dengan Kandungan Vitamin-Mineral tertentu dan Serat yang Dapat Membantu Meningkatkan Kesehatan Mental, serta Peranan Tape Ubi Ungu dan Tempe sebagai Pangan Lokal Terfermentasi Sumber Probiotik yang Membantu Meningkatkan Kesehatan Mental,” katanya.

Dia mengatakan, pihaknya juga melakukan demo sederhana dengan materi dasar-dasar pembuatan timus ubi ungu, tape probiotik dan jus sayuran berbasis seledri. Dia berharap, melalui demo sederhana dapat membantu tercapainya salah satu kompetensi siswa yaitu dapat membuktikan peranan agen biologi (mikroba) dalam membuat produk pangan fermentasi (minuman kesehatan) sebagai salah satu produk bioteknologi konvensional.

”Materi yang disampaikan selain bermafaat untuk penyebaran informasi pentingnya peranan mikroflora saluran pencernaan dan konsumsi pangan lokal yang tepat dalam hubungannya menjaga kesehatan mental, juga berkaitan dengan pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan,” ujarnya.

Dia menjelaskan, kesehatan mental remaja terdampak secara signifikan setelah pandemi Covid-19 berakhir. Kesehatan mental remaja di era pasca Covid-19 disebabkan adanya isolasi sosial, stress akademik, perubahan pada rutinitas sehari-hari remaja, termasuk kehilangan kegiatan sosial dan olahraga.

”Masalah kesehatan mental pada anak didik tingkat menengah atas dapat dirasakan pengaruhnya terhadap kinerja akademik siswa, karena siswa dapat mengalami kesulitan fokus, sering lupa dan dapat membuat remaja demotivasi dalam belajar. Untuk itu perlu dilakukan pencegahan dini terhadap kesehatan mental siswa yang terkadang masih dianggap tidak serius, sehingga siswa kerap mengalami penurunan prestasi akademik atau peristiwa sosial di luar akademik yang dapat mengganggu kegiatan sekolah mereka,” ungkapnya.

Muhaimin